Iklan


 

Iklan

Dinkes Cianjur Ingatkan Masyarakat Bahaya DBD Dimusim Hujan

klikindonesia
5 Jan 2022, 15:03 WIB Last Updated 2022-01-05T08:03:03Z
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur ingatkan masyarakat untuk melakukan 3M Plus dalam pencegahan berkembangbiaknya nyamuk aedes Aegypti pembawa penyakit DBD

NETSEMBILAN.COM | CIANJUR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur ingatkan warga masyarakat akan bahayanya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disaat musim penghujan yang terjadi sekarang ini. Apalagi data yang diperoleh pada Tahun 2021 kemarin, lebih dari 400 pasien dinyatakan positif DBD.

"Kita memang fokus menanggulangi Covid19 selama 3 tahun belakangan ini. Tapi bukan berarti alfa akan keselamatan masyarakat Cianjur terhadap bahaya DBD. Bagian P2P yang menanganinya," ujar Kepala Dinkes, dr. Irvan Nur Fauzi kepada netsembilan.com, Rabu (05/01/2022).

Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cianjur, Dewi Rostiani menjelaskan, angka 400 yang positif DBD di Tahun 2021 itu, jauh dibawah angka pada Tahun 2020 yang mencapai 600 kasus lebih. Namun demikian, masyarakat diminta tidak terkena dan abai terhadap kesehatan dilingkungannya. 


"Masyarakat wajib pro aktif dalam memberantas tempat-tempat yang biasa dijadikan sarang jentik nyamuk, baik didalam maupun di luar ruangan rumah," jelas Dewi.


Dewi memaparkan, semua barang bekas yang berserakan seperti kaleng dan bekas minuman mineral di harus dikubur. Atau apabila barangnya terlalu besar seperti ban bekas roda 2 dan roda empat baiknya didaur ulang menjadi barang bermanfaat seperti pot bunga.


"Untuk poging, itu ihktiar kita disaat darurat dalam rangka membunuh nyamuk dewasa. Tapi tidak memberantas jentik nyamuk," katanya.


Selain DBD, lanjut Dewi, penyakit yang biasa dibawa oleh nyamuk aedes Aegypti ini yaitu penyakit cikungunya. Proses menyebarkan dan perkembangbiangkannya juga sama. Yang membedakannya adalah rasa derita yang dialami pasien. Namun demikian kedua-duanya berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.


"Catatan Tahun 2021 kemarin, pasien DBD mayoritas anak usia sekolah dasar. Sementara penderita Cikukunya orang dewasa. Dan angka kematian yang diakibatkan tidak lebih dari 1% saja," tandasnya. (Ruslan Ependi).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Dinkes Cianjur Ingatkan Masyarakat Bahaya DBD Dimusim Hujan

Iklan


Terkini

Iklan