Subang - Humas BRIN. Proses pengolahan gula dari tanaman sorgum manis memerlukan peralatan dan mesin, lini mesin pengolahan sorgum lengkap yaitu mesin ekstraksi, mesin evaporasi/pengental, mesin pemasak gula, dan mesin pengering.
Mesin pemeras batang sorgum adalah mesin yang digunakan memeras batang sorgum untuk diambil nira (air gulanya) yang kemudian diolah menjadi produk gula cair dan gula semut (brow sugar).
Menurut Sandi Darniadi, Ph.D., Peneliti Ahli Madya pada Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG)-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bahwa saat ini sudah banyak mesin yang telah dibuat sebagai pemeras sorgum namun mesin permeras nira sorgum yang dikembangkan oleh tim PRTTG memilik kebaruan dibagian roller depan yang bertujuan meningkatkan rendemen nira & kandungan gula.
“Paten purwarupa mesin ekstraksi nira sorgum telah didaftarkan ke Ditjen HKI, Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan judul paten “Mesin pemeras nira batang sorgum manis dan metodenya”, No. Pendaftaran Paten P00202314769. Mesin roller press digunakan untuk memeras nira (cairan gula) dari batang sorgum”.
“Tim periset TTG sedang menggeluti riset pengembangan berupa purwarupa mesin ekstraksi nira sorgum (roller press/roller mill) kapasitas 250 kg/jam input batang”, tutur Sandi pada saat uji coba pengoperasian mesin roller mill, Kawasan Sains BRIN Subang, Rabu (21/5).
Sandi mengatakan, pengumpulan nira dari batang sorgum manis dilakukan dengan pemerasan mekanis, pada prisipnya sama dengan pengolahan gula dari batang tebu, batang dari varietas sorgum manis memiliki kandungan gula yang bisa diolah menjadi pemanis layaknya gula dari tebu.
Dalam melakukan uji coba operasional mesin roller mill, sebelumnya tim periset TTG mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, diantaranya adalah; batang sorgum manis varietas bioguma sebanyak 1 ton dipanen dengan umur 90 hari berasal dengan pembelian dari petani sorgum di Kabupaten garut, tempat penampungan nira, timbangan, alat ukur keasaman dan alat ukur kadar gula. Sementara pengoperasian mesin roller mill dapat dilakukan dua orang operator yang bertugas di bagian input dan di bagian outputnya.
“Sistim kerja pengoperasian mesin roller mill yaitu memasukkan batang sorgum melalui inlet mesin hingga mengeluarkan nira sorgum berwarna hijau dan ditampung di wadah yang disediakan”, kata Sandi.
Lebih lanjut Sandi menyampaikan, bahwa mesin roller mill adalah produk yang terbuat dari bahan-bahan material lokal dirancang bangun oleh tim periset TTG dari tahun 2023. Proses desain tersebut dapat diselesaikan dalam jangka waktu 3-4 bulan, kemudian dilakukan uji coba pengoperasiannya tanpa bahan uji, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui fungsi-fungsi engine, gear, dan fungsi komponen lainnya dapat bekerja dengan normal.
“Uji coba pengoperasian mesin roller mill yang dilakukan di tahun 2024 ini telah berhasil dengan baik, output air nira sorgum diperoleh kandungan gula sebesar 13,5 -14 derajat brix telah sesuai standar pengolahan gula, sementara hasil nilai keasamannya rendah namun dapat dinaikkan dengan penambahan larutan kapur. Kemudian hasil pengepresan diperoleh rendemen nira sorgum12-13% artinya telah sesuai dengan standar operasional output dari mesin roller mill”, kata Sandi.
Sebagai penutup Sandi sampaikan, bahwa rangkaian uji coba yang dilakukan pada pengoperasian mesin roller mill merupakan suatu bentuk implementasi dari hasil riset oleh tim periset bidang manufaktur di PRTTG-BRIN. Kegiatan tersebut tentunya untuk mengetahui apakah mesin roller mill sudah dapat dioperasikan sesuai harapan, selain itu agar periset memiliki bahan dalam pengembangan riset lanjutan khususnya pada proses pengolahan gula semut (brown sugar) dengan menggunakan mesin open pan cooker dan oven dehydrator.
Tim periset TTG dalam mendesains mesin roller mill berjumlah 12 orang yaitu gabungan Kelompok Riset di lingkungan PRTTG-BRIN, Universitas, dan kelompok tani sorgum tutup Sandi. (sp.sd.da/da).
