Laporan: Zayalangit
SUBANG- Dalam rangka melindungi masyarakat Subang terutama anak-anak dari Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio pemerintah daerah Kabupaten Subang melalui Dinas Kesehatan melaksanakan Rapat Koordinasi dan Sosialisasi pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio dengan para Camat, OPD terkait dan lembaga kesehatan seluruh Kabupaten Subang di ruang rapat Bupati Subang. Jum'at (31/3/23).
Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi membuka Rakor dan sosialisasi tersebut sekaligus menyampaikan beberapa hal bahwa kegiatan Rakor pada hari ini dilatarbelakangi oleh adanya kejadian kasus polio pada balita usia 4,5 tahun di Kabupaten Purwakarta dengan hasil laboratorium terdeteksi polio dan balita tersebut belum pernah diimunisasi.
Kang Akur sapaan Agus Masykur menyatakan bahwa kejadian tersebut menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Barat dan harus diwaspadai. Hasil rekomendasi dari WHO, ITAGI dan KOMIL P3DI untuk segera dilaksanakan Sub PIN polio sebanyak dua putaran di seluruh wilayah provinsi Jawa Barat termasuk di Kabupaten Subang.
Sub PIN Polio putaran pertama akan dilaksanakan pada tanggal 3 sampai 9 April dan putaran kedua tanggal 15 Mei 2023 dengan sasaran bayi yang berusia 0 sampai 59 bulan.
Seperti kita ketahui bersama bahwa salah satu indeks komposit bidang kesehatan dihitung berdasarkan persentase bayi balita yang mendapati imunisasi dasar.
Oleh karena itu Kang Akur mengajak kepada seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Subang untuk bersama-sama menyukseskan kegiatan Sub PIN polio ini. Seluruh sumber daya yang ada kita kerahkan untuk mengedukasi dan mengerahkan masyarakat agar bergegas ke pos pelayanan Sub PIN polio terdekat.
Kepada Tim Penggerak PKK agar menggerakkan kader dan dasawisma untuk melakukan sosialisasi sub PIN polio dengan pendekatan yang khas gaya "emak-emak".
Seluruh perangkat daerah dan stakeholder terkaot bergerak melakukan sosialisasi dengan memanfaatkan saluran informasi yang dimiliki. kemudian nanti melakukan monitoring Sub PIN sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Kang Akur mengajak kepada para Camat, Kepala Puskesmas dan kepala desa silahkan bergerak dengan memaksimalkan potensi yang ada di wilayah masing-masing.
Untuk seluruh Forkopimda dan Kepala Kemenag mari kita bersinergi mensukseskan kegiatan Sub PIN polio dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat.
Sesuai amanat Gubernur Jawa Barat menuturkan bahwa selain untuk melindungi warga negara Indonesia dari berbagai penyakit yang dapat dicegah, dengan imunisasi P3DI seperti polio, imunisasi juga merupakan perwujudan komitmen kita dalam bela negara.
Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Subang Ega Agustine Rosyadi merasa prihatin dengan adanya kejadian luar biasa polio di Jawa Barat yang dilatarbelakangi oleh adanya kasus di daerah tetangga terdekat kita yaitu Kabupaten Purwakarta dan salah satu penyebabnya adalah belum pernah imunisasi.
Kejadian luar biasa polio di Jawa Barat merupakan persoalan serius yang harus kita tindaklanjuti dengan berbagai sumber daya yang kita miliki.
Umi Ega sapaan Ega Agustine Rosyadi menyampaikan bahwa TP PKK yang memiliki tugas tujuan memberdayakan dan mendukung kesehatan keluarga tentunya sangat lekat dengan urusan-urusan keluarga, khususnya kesehatan keluarga termasuk di dalamnya kesehatan balita.
Di era yang serba mudah, informasi serba cepat dan kondisi masyarakat tentunya semakin Smart. Namun ada yang luput dari perhatian kita. ini tugas kita bersama, khususnya kami sebagai tim penggerak PKK memiliki PR untuk menggerakkan masyarakat agar memberikan imunisasi kepada putra-putrinya.
Umi Ega juga berharap kepada para Camat dan TP PKK agar menggerakkan kader dan desa wisma untuk melakukan sosialisasi sub PIN polio dengan pendekatan yang khas gaya "emak-emak".
"TP PKK akan menggunakan potensi yang dimiliki, termasuk semua program PKK yang berkaitan dengan kesehatan keluarga, seperti program "Ngajimat" (ngaji mawa sehat) yang bekerjasama dengan dinas Kesehatan dan program-program lainnya untuk mensukseskan sub PIN polio di Kabupaten Subang", pungkasnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Subang, Direktur RSUD, perwakilan Forkopimda, Kemenag Subang, para Camat se-Kabupaten Subang, para kepala OPD, para kelapa Puskesmas se-Kabupaten Subang, para pimpinan organisasi profesi kesehatan dan ketua APDESI.
