Iklan


 

Iklan

Suku Batak Yang Membanggakan

klikindonesia
30 Mar 2023, 12:28 WIB Last Updated 2023-03-30T05:28:26Z


Jakarta--Kekayaan alam tanah Batak ibarat gadis cantik yang tertidur.

"Program pemnangunan cagar budaya kerajaan Martuah Siantar, Raja Batak Dibagarna, Raja Sidondom, Raja Parbaringin Parbaringin Pandebolon Guru Lenggap Naipospos Hutauruk (Oppu Marisi). Konservasi budaya Batak suku Bataj Toba Saha Naipospos Hutauruk Yayan Pendidikan Oppu Partahanan Korando Tua Siagian Depok-Toba. "Papar pemerhati budaya Robinson Togap Siagian kepada awak media di Jakarta, Kamis (30/3/2023)

Berikut penjelasannya:

Suku Bangsa Batak ,salah satu dari sekian banyak suku bangsa Indonesia yang besar berpengaruh dalam dan luar negeri.

Suku yang pernah berkuasa sejak zaman pra sejarah Kerajan  Sriwijaya, Majapahit  diperbincangkan di berbagai tempat warung, cafe,restoran,hotel ,tempat konfrensi di dalam dan luar negeri saat  putra Batak Boby Nasution yang ganteng mempersunting Kahiyang Ayu putri kesayangan Joko Widodo Presiden RI.

Nama Batak jauh hari sulit ditelusuri karena minimnya situs purbakala peninggalan  kecuali refrensi  Kerajaan Toba ( Tova ) Ras Imperium Suku Mongolia.

Baik   buku sejarawan barat baik ilmiawan,ataupun zending pekabar injil menceritakan Suku Tova( Toba) berhubungan kerabat dengan suku suku yang berada di daratan Indonesia dan Hindia Belakang.

 Sebuah  nama Batak adalah masih relatif baru , sejarah awal muasal nenek moyang Batak Batak  tidak tunggal.lebih terikat dengan Toba , Maharaja Toba , Kawasan Danau Toba.

Rakyat suku bangsa asli penghuni Sumatera  ceritanya  melegenda di seantoro dunia , mereka sangat disenangi maupun dibenci, sekaligus dibenci oleh segolongan manusia munafikun .
.
Umumnya Rakyat Indonesia mengenal Suku Batak adalah salah satu dari 700 Suku Bangsa Indonesia yang diam di daerah Sumatera.

Legenda yang dipercayai oleh sebagian masyarakat Batak bahwa Suku Bangsa Batak berasal  Pusuk 
Buhit daerah dataran tinggi Sianjur Mula Mula sebelah barat kota  Pangururan terletak di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Raja Sisingamangarja XII yang berstatus Pahlawan Kemerdekaan Nasional Republik Indonesia adalah anak keturunan Raja Batak dengan silsilah taromboh generasi ke 19.

Menurut sumber sejarah lainnya yang masuk akal asal Raja Batak  salah satunya adalah seorang Panglima Kerajaan Sriwijaya Palembang yang berkedudukan di Barus Dan Candi Portibi Padang Lawas.

Mereka kalah perang dari pasukan Majapahit kemudian mengasing diri ke pedalaman Sumatera ( Andalas) .

Mereka dengan rombongan menetapkan di berdomisili di pinggiran bukit kawasan Danau Toba yang mempesona, peristiwa terulang pada perang  dengan Ekspedisi  Portugis Usmania Turki masa pemerintahan Maharaja Pasaribu Barus,.

Raja Batak itu punya tiga anak; Guru Tatae Bulan atau Raja Guru Satia Bulan,dan Raja Isumbaon anak  gelar Raja Sumba dan Raja Toga Laut yang berketurunnya  adalah Raja Gayo-Alas di Aceh.

Raja Batak memiliki ilmu yang tertuang dalam dua buku suci kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa diteruskan aliran kepercayaan Batak dikenal aliran Kepercayaan Parbaringin,.

 Panglima Maharaja Sripaduka Pasaribu  Raja Mangkutal yang kemudian bergelar Raja Sisingamangaraja Pertama bersama Maga Marbun
Pulang kampung usai perang Portugis.

 Mereka mandapat mandat bersepakat dengan  Raja Raja Sionom Oppu Bakkara mendirikan Kerajaan Maharaja Toba penguasa kawasan Danau Toba.

Agama Ugamo Malim perpaduan ( skritisme) ajaran campuran dasar iman agama asli Batak, Jahudi Islam.
Mereka digolongankan agama putih, parsabat Batak mengikuti tradisi Jahudi.

Sebenarnya pendiri agama Parmalim bukan Raja Sisingamangaraja XII, tapi adalah dua pejabat kerajaan berstatus  Raja Parbaringin Pandebolon Somalaing Pardede Menteri Penerangan Raja Sisingamangaraja XII beserta Raja Parbaringin Pandebolon Guru Lenggang Naipospos Hutauruk Sugapa.

Karena mereka berdua Raja Somalaing Pardede - Guru Lenggang Naipospos Hutauruk ( Oppu Marisi) menjadi murid Misionaris Katolik bernama Mogdaliani dianggap menghianat murtad dari agama Batak
Sekte itu diberikan Raja Sisingamangaraja XII kepada Raja Mulua Naipospos Hutauruk Hutatinggi Lagu Boti Kabupaten Toba.

Raja Batak memiliki dua buku pustaga (kitab suci),satu pustaka kerajaan (pusha laklak harajaon) diserahkan kepada anak pertamanya Raja Satia Bulan berisikan ilmu pemerintahan, kedatuan, siasat perang, ramalan bitang tentang hari hari baik.

Sedangkan pustaka kehidupan (Pustaha Hangoluan) yang mengajarkan falsafah,Akasara,pengetahuan keterampilan membuat rumah, music tradisi, alat pertanian,pupuk(napu),pertenunan.

Sebenarnya kedua ilmu diturunkan secara turun temurun kepada Dinasti Sisingamangraja I sd X, namun setelah Raja Sisingangarja XII  mengadakan aliansi politik dengan Kerajaan Aceh, disanalah Raja batak itu beragama Islam.

Menurut Mohammad Said Ritonga Pendiri Surat Kabar Besar Waspada Medan bahwa Raja Sisingamangraja XII telah beragama Islam sebelum kalah perang dengan kolonial Belanda.

Sedangkan ajaran Ugamo Malim yang disempurnakan Sisingamangaraja X yang kemudian diserahkan kepada Ahli Agama (Dukun Saksi) Raja Mulia Naipospos yang tinggal Di Desa-Huta Tinggi Kecamatan Laguboti  Kabupaten Toba Samosir.
Kantor pusat berdampingan dengan Gedung Lembaga Tinggi DEL milik Jenderal Luhut Panjaitan) yang mewah .

 Ilmu kedatuan ,kesaktian Raja Parbaringin tetap dikuaasai  Guru Somalaing Pardede Jurubicara Kerajaan SisingamangarajavXII ditangkap Belanda Di Parsoburan dibuang ke Banyuangi, dibawa Ke Eropah

sebaliknya Guru Lenggang Naipospos Hutauruk Sugapa ( Oppu Marusi) pulang kampung ke Huta Sugapa Barimbing wilayah hukum adat Raja Sidomdom Batimbing.

Dia  yang tinggal di Desa Barimbing Sugapa  bersama kerabatnya hula hulanya penguasa Huta Barimbing mendirikan Gereja Gubuk Topas Katolik di belakang Kantor Kepala Desa Maju  Kecamatan Silaen.

Raja Parbaringin Guru Lengngang Naipospos ( Oppu Marisi) ulubalang malim Panglima Pengawal Raja Sisingamangaraja XII dari riwayat silsilah adalah adik Raja Mulia Naipos Hutatinggi Lagu Boti Kabupaten Toba.

 Oppu Marisi adalah namanya cucunya yang pernah menjabat berpangkat  Marisi Hutauruk Kol Pol Purn Alm ,seorang Komandan Polisi Lalu Lintas pertama   Jakarta Era  Orde Lama Soekarno).

Oppu Marisi ialah  tokoh sakti  penyembuh , memiliki ilmu rudal drone bisa menerbangkan batu ,bsebesar tempat menumbuk padi (sipahabang losung).

Tercatat menjadi kekuatan utama Raja Sijorat Panjaitan Panglima Sisingamangaraja XII dalam pertempuran melawan Belanda pada Perang Batak Kedua di Laguboti. 

Raja Parbaringin Guru Lenggang Naipospos memiliki ilmu GOLONGAN KEPERCAYAAN Raja Batak;para normal,ahli penyembuh,dll.

Dia memiliki dua anak, salah satu anaknya Saha Naipospos Hutauruk (Oppu Togap) mewariskan pengetahuan  Raja Sumba.

Hanya sebagian ilmu Raja Parbaringin Guru Lenggang Naipospos Hutauruk (Oppu Marisi )dapat lestari yaitu anaknya kedua yang beraga  Katolik Saha Naipospos Hutauruk seorang budayawan, seniman besar tanah Batak yang memiliki ilmu pengetahuan universal kebatakan dalam insiniur bangunan rumah batak, ahli pekngukir rumah ,pertanian,pupuk(napu), serta music trasi godang,tagading,sordam dll.

Ilmu Saha Naipospos Hutauruk (Oppu Togap) Seniman Besar Kawasan Danau Toba itu dilestarikan oleh cucunya  Robinson Togap Siagian pembawa gelar pribadi ( Sigutti Baringin) yang dikenal menjabat  Ketua Umum Badan Persatuan Batak Indonesia (BPBI) Wakil Sek Lembaga Sisingamangaraja XII Jakarta_LSM  Lembaga Pahlawan Nasional Kemerdekaan Raja Sisingamangaraja XII .

Robinson Togap Siagian putra Batak Aceh  Caleg DPRRI 2009 Panglima Juru Penerang Humas  Drs Sahat Damanik Baginda Raja Kerajaan Martuah Diantar  mengadakan gerakan Penerus Perjuangan Rakyat Nasional (PPRN) atas petujuk pendiri parpol PPRN 2009  .

Dia adalah pengarang Buku Raja Batak dalam bentuk digital Buku Raja Batak Dahulu Dan Sekarang,
Kemudian Buku Digital  Pengantar Belajar Bahasa Batak berbasiskan Injil Perjanjian Baru DR IL Nomensen Misionari Batak,dan Buku Kerajaan Siantar Dahulu Sekarang Dan Masa Depan 

 Novel Generasi Muda Milineal (Pemuda Pemudi Internet SAIDA dan disimpan dalam deposit yang dibaca pada Gedung Perpustakaan Nasional RI Jalan Merdeka Jakarta serta menyelenggarakan Pabrik Industri Tradisi Batak Modern Kampus Digital Pancasila >SAIDA TV ON LINE seberang Tol Universitas Indonesia Kota Depok

Dia pemilik Gedung Kampus Digital Depok  harapan mencerdaskan jatidiri   generasi muda milineal di manapun diseluruh Indonesia dapat mempelajari ilmu kerajaan Batak dalam aksara,bahasa,musik,okerstra modern.

Sesungguh ada berita yang seru dan  mengegerkan dunia  baru baru ini pernah  Parlemen Negara Nasional Israel sempat membahas Suku Bangsa Batak adalah salah satu suku dari dua belas marga bangsa Jahudi pada era Kerajaan Salomo (Raja Sulaiman), Israel adikuasa dunia masa itu .

Bahkan beberapa warga negara Jahudi yang keturunan Batak Diaspora  warga berbagai belahan dunia dalam era melenial (internet) ini , dari beberapa lapisan profesi, marga yang berstatus  di Amerika Serikat,Eropah,terutama Rakyat Israel dari beberapa generasi yang telah kawin mengawin kedua suku bangsa menuntut haknya sebagai suatu bangsa pilihan Tuhan melalui pengadilan negeri tata usaha negara di Jerusalem .

Beberapa orang bermarga Hutagalung ,Tobing Dll yang beristerikan Jahudi mendaftarkan klaim pada pengadilan ,berargumentasi  keturunan bangsa Israel dengan alasan persamaan iman, kultur dan adat istiadat khususnya silsilah marga.Nenek moyangnya pernah menjadi pedagang kemenyan,mur dari Barus pada era Kerajaan Sulaiman maupun Kerajaan Islam Khlafah Usmania Irak yang beberapa abad Negara imperium menguasai wilayah dua pertiga dunia.

Sementara di dalam negeri beberapa kelompok ,oknum oknum dari beberapa cabang Suku Batak  Mereka umunya suku bangsa yang kehilangan jati diri ,mereka menyatakan malu dirinya keturunan Batak senantiasa .Mereka menyatakan secara terbuka ,diajarkan kepada anak keturunannya bukan orang Batak tapi Suku Mandailing (Artinya Kehilangan Silsilah Asal usul).

Padahal fakta sosiologis, hukum adat, dan perilaku kehidupan sehari hari, mereka memiliki persamaan bahasa,akasara,filsafat,adat istiadat ,akasara bahasa silsilah ,terutama sistem kemasyarakat Dalihan Na Tolu (Tungku Nan Tiga) sama dengan Suku Batak Toba.

Tidak saja dalam Suku Batak Tapanuli Selatan ,juga terdapat dalam Suku Batak Karo,mereka terus eksis menjalani kehidupan setiap saat berteriak keras menyatakan silsilahnya bukan dari Batak Toba pinggiran Kawasan Danau Toba.

Beberapa kelompok keras menentang keras menentang nama yang tercamtum pada merek Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) .Mereka  mengnyebut dinya adalah keturunan silsilah leluhurnya adalah ras unggulan penerus Keraja Aru terletak di pantai Timur yang kalah perang dari Kerajaan Islam India Gujarat dan Aceh.

Sebagian membuktikan  sebagian marga marga yang terdapat dalam Suku Batak Karo ,tradisi kebudayaan banyak dipengaruhi Melayu ,terutama Deli dan Minangkabau .
Mereka menyatakan berasal  keturunan para raja raja prajurit yang kalah perang dari Kerajaan Benggali Srilangka dan Kerajaan Pagaruyung dari Pantai Samudera India di wilayah bagian barat Nusantara kala itu .

Kelompok kelompok nyaring teriakkanya di berbagai mediasosial, khusus mediamassa umum terbitan Sumatera Utara  pada saat perhelatan Acara Pesta Adat PemberianMarga Batak Tapanuli Selatan Marga Siregar kepada putri Joko Widodo Presiden RI ,kearifan lokal agung luhur prosesi Haruan Boru Kahiyang Ayu putri Joko Widodo Presiden RI asal Solo Jawa.

Acara tradisi pemberian marga (haruan boru) dalam adat Suku Batak Toba adalah Adat Mangain(Haluan Boru),pemberian marga kepada seorang di luar marga baik ketika status anak anak,maupun saat jelang ataupun sesudah menikah.Pemberian marga seringkali dilakukan  saat telah berumah tangga (sulang Sulang Pahompu.Selain memberikan upah upah ,marga juga hal hak privat adat dalam bentuk rumah, sawah,dll kepada cucunya.

Sesungguhnya semua orang Indonesia, bahwa sebelum adanya Negara Republik Indonesia,  terdapat  dikenal Nusantara (Antar Pulau) wilayah kekuasaan raja  Sumatera .Di sana ada beberapa kerajaan merdeka memerintah rakyatnya dengan wilayah luas yaitu Kerajaan Batak yang dipimpin Raja Ssisingamangaraja,Kerajaan Pagaruyung dan Kerajaan Aceh.

Rakyat yang dari berbagai kerajaaan bertangga sebenarnya masih satu rumpun yang lebih dikenal rumpun Malayu Tua, kecuali Kerajaan Aceh yang lebih dikenal adalah kerajaan nasional  yang tunduk kepada Kerajaan Islam Khilafa Usmania Turki ,yang didirikan oleh berbagai suku bangsa dunia yaitu Melayu Pribumi Minangkabau,Gayo,Alas,Barus,Batak dan Bangsa Asing Arab ,Partugis,Cina,India, dan Suku Indo Cina Myammar Burma.

Yang lebih dekat rumpunya adalah Suku Bangsa Batak lebih  populer disebut Tapanuli (Tapian-Tepian;Uli-Cantik >Tepi Pantai Yang Cantik) dengan tetangganya  Kerajaan Pagaruyung dijuluki Suku Minangkabau. Kedua suku ini sangat banyak persamaan baik dalam iman, agama,budaya, adat istiadat,khususnya bentuk rumah dan selendang pengantin,rakyatnya gemar menyanyi dan memasak(kuliner).

Rakyat dari kedua kerajaan penguasa kepulauan Sumatera tersebut saling bersaudara, kawin mengawin, jarang terjadi perselesihan, pertengkaran, bahkan perang pada saat kaum adat berkuasa. ,Tragedi terjadi setelah muncul Gerakan Wahabi Garis Keras Khilafah yang dipimpin oleh beberapa haji para militer lulusan Kerajaan Usmania Turki .

Khususnya keturunan Marga Batak yang tidak lagi mau menggunakan marga sepulang dari luar negeri.Merka ,membawa budaya Arab serta ilmu ,khusus ideologi Islam trans nasional garis keras dari Kerajaan Usmania .

Mereka ulama Wahabi terkenal dari Tanah Batak  adalah Iman Bonjol bermarga Lubis ,panglimanya Tuanku Rao bermarga Sinambela .
Kaum Padri ini memerangi kaum adat baik yang terdapat di Kerajaan Batak maupun pada Kerajaan Minangkabau.

Perang saudara ini sangat ganas memakan korban puluhan ribu jiwa, tahanan perang, Jetengker Siregarlah yang memenggal kepala Raja Sisingamangaraja X pada sebuah bukit tanjakan di Silangit Hutatinggi Tapanuli Utara sekarang ini. 

Sangkit jahatnya tak jauh beda dengan perilaku tentara ISIS Irak,Marawi,Taliban sekarang ini.Sampai kaum adat Minang meminta bantuan Kerajaan Kristen Belanda yang berkedudukan di Batavia (Jakarta) sekarang ini memerangi pasukan berjubah putih.Kaum Padri punah, Imam Bonjol Lubis dibuang ke luar Sumatera.

Maka bisa dimaklumi beberapa kelompok diantara Suku Batak Tapanuli Selatan malu menyebut dirinya keturunan Batak dapat dimaklumi, tidak perlu dipersoalkan jadi sebuah masalah mengganggu persatuan rakyat, karena sejak beberapa generasi,anak keturunan mereka  hidup rukun.Ini pendapat bisa diterima akal dan boleh mereka tinggal di wilayah kerajaan itu. 

Makanya tak heran sebuah komunitas di Tapanuli Tengah,Tapanuli Selatan,Kota Barus ,terutama di daerah Sibolga ,Barus ,dan Natal terdapat sebuah peninggalan budaya enkulturasi(Campuran) Batak dan Minangkabau ,tradisi adat pesisir lebih dikenal Adat Sumando artinya Adat Mirip (Suman=Sama,Mirip).

Juga di Tanah Karo pun ditemukan marga marga yang berbau Minangkabau dan India Benggali diantaranya Marga Tanjung,Brahmana,Lingga,dan sebagainya. 
Salah satu tokohnya yang keras mengecam Gereja  Batak Karo Protestan (GBKP).
Drs Roberto Bangun Sesepuh Suku Karo Parbapaan Raja Batu Karang Bangun Marga Silima.

Dia keluar dari tempat ibadah  menjadi Pembina Organisasi Nasrani Yayasan Suara Nasrani Indonesia mendirikan rumah ibadah; mesjid, gereja nasrani indonesia internasional ( gnii) yang dilayani oleh Robinson Togap Siagian Evanglis WBS- DSTP dan Marselinus Tamoama Raja Sumba Marapu DI komplek Yayasan Pendidikan Bangun Kelurahan Papanggo Kevamatan Tanjung Priok Jakarta Utara.

Dia melaksanakan gerakan oikumenis (rumah persatuan) tubuh Tuhan Jesus Kriatus kembali kepada akar sejarah Kristen, Drs Roberto Bangun Sepupuh Karo (88 ) mantan Anggota DPRD Jakarta era Ali Sadikin,sekarang menjabat  Ketua Relawan Bhineka Tunggal Ika Jokowi Center Gedung Dewan Pers .

Yang lebih hebat ceritanya adalah tarik sejarah leluhur  Bobby Nasution , nenek moyangnya adalah Pendekar Sakti Anak Somba Debata cabang Marga Siahaan dari Suku Toba.Salah satu putra pemilik ilmu kanuragan Batak  merantau ke pedalaman jauh  tanah Batak berbatasan Kerajaan Pagaruyung yang dikenal Tapanuli Selatan ,yang telah  termekarkan menjadi daerah otonom yaitu Kabupaten Padang Lawas, dan Kabupaten Mandailing Natal.

Pangeran Nasution asal Kata Na Sakti On :Pangeran Sakti :lapal Batak Toba Naksaktioon,logat Melayu Nasution) memiliki cerita unik ketika ,dia menjadi raja menguasai di wilayahnya luas sekali . Suatu waktu masa purba kala ,sekelompok orang datang meminta bantuan Raja Nasution untuk memerangi suku lain yang merampok kampungnya.

Raja Siahaan Nasution pemurah hati pembela ketidak adilan,seorang pendekar ahli perang,datang memberikan bala bantuan rakyat yang tak punya marga itu.Singkat cerita mereka dapat mengusir penyerbu.

Setelah itu,keadaan kapungpun terkendali, mereka hidup sentosa,makmur beranak pinak saling kawin mengawini dalam satu horja(pesta),dalam tatatan pemerintahan (huria ) belum dikenal kata Tapanuli,Mandailing bahkan mungkin kata Batak..

Namun lucunya pendatang itu menggunakan Marga Siahaan setelah mendapat ijin restu dari Raja Nasution penguasa tanah, namun marga yang keturunan Siahaan asli Nasution menjadi pengemban Marga Nasution penguasa wilayah yang luas sampai sekarang .

Jika ada yang menggunakan Marga Siahaan di wilayah manapun terutama di daerah Tapanuli Selatan dan pemekaran saat ini  bahkan di di daerah manapun bisa mengunakan marga Siahaan .
Jadi jikapun ditemukan seseorang bermarga Siahaan tidak pernah diperselisihkan,bisa saja  mereka bermarga asli dari Toba atau keturunan kehilang induk tapi menggunakan Marga Siahaan yang di bawah  pendatang dari Desa Balige tadi.

Kemungkinan  mereka  yang semangat menggemborkan mengklaim dirinya bukan Keturunan Suku Batak tapi mengakui dirinya Suku  Mandailing.Tapi keyakinan penulis adalah mereka umumnya adalah keturunan perajurit Padri yang dihancurkan Belanda.

Namun, raja raja pamusuk penguasa Tapanuli Selatan pada pemerintahan Kolonial Belanda telah berikrar dalam suatu pesta  kerajaan di hadapan penguasa Belanda .

Ketika itu mereka menandatangani traktak piagam maklumat dengan tegas menyatakanadalah  rakyat Tapanuli Selatan adalah Suku Batak ,bahwa seluruh Raja Batak Muslim Angkola, Gunung Tua,Padang Lawas ,Natal  asal muasalnya dari tanah Batak kawasan Danau Toba indah .

Mereka memiliki leluhur sama dengan Suku Batak Toba ,mutlak bisa dibuktikan dalam kehidupan sehari falsafah,budaya,adat istiadat, huruf bahasa, musik rumah, dan sebagainya,bedanya Suku Tapanuli Selatan umumnya beragama Islam sedangkan Toba beragama Nasrani.

Kesimpulannya, janganlah warga Indonesia malu berpolitik status  identitas Suku Batak baik dari histografi, karena nama Batak timbul oleh para ahli internasional Barat, bahkan anak keturunannya tersebar di seluruh Indonesia ,dan  dunia, bahkan diantaranya ada menjadi penguasa dengan kedudukan Raja raja dan wakil pada Kerajaan Siak Riau , Kerajaan Johor,Selongor  Malasya,dll,

Raja Patimpus Pembuka Kota Medan Kerajaan Deli ,Asahan Melayu (Maya Maya) anak keturunannya tidak menggunakan lagi tradisi marga  bahkan di Indonesia  keturunan suku bangsa besar terkenal memiliki prestasi dalam sejarah bangsa pendiri NKRI
Dianatara Bapak Bangsa Indonesia terukir emas dalam album sejarah bangsa Indonesia .

Mereka adalah  Parada Harahap Anggota Badan Usaha Penyelidikan Kemerdekaan (BPUPKI) ,Mr Amir Syarifoeddin Harahap Bendahara Kongres Sumpa Pemuda ,pernah menjabat Perdana Menteri RI Nasrani merangkap Menteri Penerangan Pertama Ke 1 dan Menteri Pertahanan RI ,Adam Malik Batubara Wakil Presiden RI juga Burhanudin Haharap Masyumi Perdana Menteri RI,Jenderal AH Nasution Kepala Staf Angkatan Darat ,serta Sanusi Pane Pujangga  Domine Isak Siagian Murid Dr IL Nomensen  konglomerat pertama Batavia DLL

Nama Batak adalah suku kata fenomenal  terekat harum  membanggakan anak leluhurnya ,untuk menyebut sebuah komunitas atau bagian dari suku bangsa yang merupakan soko guru  penopang Bangsa Indonesia.Dalam tatanan masyarakat Batak terdapat hampir 220 marga diantaranya Marga yaitu Nasution yang diperhitungkan jumlahnya di seluruh dunia 14  juta jiwa.

Kekrabatan adalah mengikuti garis keturunan geneologi ayah (patriahat) ,dimana kata Batak dan Tapanuli ,tak bisa dipisahkan,karena dilatar belakangi terminologi makna.Biasanya Batak identik dengan falsafah dan budaya adat istiadat perilaku individu,kelompok ,masyarakat sedangkan Tapanuli berbau politik territorial , wilayah kekuasaan raja raja .

Makanya tak usah heran , anak anak keturunan Si Raja Batak sejak kolonial,khusus kedatangan agaaama impor Islam,Nasrani,terutama trans agama wahabi aliran keras  tidak pernah akur  berbicara tentang pembentukan pemeritahan. 

Itulah sebabnya  sampai hari ini mereka tidak pernah bersepakat bersatu,saling berkelahi  dalam pembentukan propinsi,akhirnya perjuangan yang namanya Propinsi Tapanuli tak pernah terujud padahal peluangnya  didepan mata.

Falsafah dan sistem kemasyarakatan
Tapi herannya dalam hal sistem kemasyarakat  dan falasah,budaya, adat istiadat sangat kentaldalam kehidupan sehari hari, mareka hidup akur,toleransi, damai walaupun beda agama, aliran politik, status materi ,saling menyayangi,karena mereka memiliki sistem kemasyarakatan Dalihan Natolu (Suku Batak Toba,Tapanuli Selatan ), Tolu Sahudulan (Suku Batak Simalungun),Daliken Sitelu (Suku Dairi,Karo).Dalihan Natolu adalah tiga batu yang dapat menopang bila menanak nasi.

Dalihan Na Tolu ( DNT) sebuah falsapah yang diturunkan nenek moyang mereka yang tidak bertentangan dengan agama pendatang baru.
Sebuah sistem sosial yang mengatur ketertiban rakyat.Dalihan Natolu (Tiga Batu Berjejer Berputar Bulat Dapat Menopang Periuk Masak Nasi ,Kuali,kuat menopang apapun) terdiri Somba Marhula Hula(Batu Pertama ),Manat Mardongan Tubu(Batu Kedua), Elek Marboro(Batu Ketiga), sama dengan Tapanuli Selatan Hormat Marmora,Hati hati  Marjahanggi,Elek Maranak Boru,sedangkan Suku Karo,Dairi/Pakpak vokalny agak sedikit beda Daliken Sitelu yaitu Sembah Markula kula,manat merdenggan Tubuh,Elek Merberu.

Hula hula atau Mora adalah pihak keluarga dari Isteri, Dongan Tubu/Hahanggi disebut Dongan Sabutuha(Seperut Mama Yang Merlahirkan) ,Boru/Anak Beru adalah pihak keluarga yang mengambil isteri dari Suatu marga.Makanya Suku Tapanuli Selatan Mandailing Natal memiliki tradisi pemberian marga kepada seseorang asing diluar suku.Pendatang baru dianggap sah kalau telah diberikan marga (haruan boru)

Dulunya sebelum Padri menyerbu tanah Batak membawa  perang agama,yang saling memusnakan antar bersaudara, tanah Batak masih dipimpin Raja Sisingamangaraja I sampai ke X, saat itu kerajaan dari ujung timur sampai tengara,barat dan timur  utuh dikendalikan dari Bakkara tempat Kerajaan Sisisngamangaraja , paska tewasnya Sisingamangaraja X  yang dipenggal Jatengker Siregar pasukan khusus Tentara Berjubah Put (Padri) .kemudian  wilayah wilayah dilanjutkan oleh beberapa raja pamusuk .

Sesungguhnya jauh sebelum datang tentara wahabi kehidupan di tanah Batak sungguh harmonis karena Ideologi Dalihan Natolu meresap dalam roh jiwa tubuh rakyat Batak,benteng yang kuat melawan siapapun.Dalihan Natoluadalah Pancasilanya Batak adalah system nilai nilai agung hidup pemersatu perekat Suku Bangsa Batak .

Namun dengan adanya anasir Wahabi garis keras tanah Batak berdarah darah.
Sisanyalah yang sekarang masih meneruskan perjuangan aliran wahabi  di daerah Propinsi Suamtera Utara, khususnya era Gatot politisi Parpol Agama Model Hamas Pelestina ,radikalisme teroris subur di tanah Batak,terutama wilayah Deli Serang,Asahan ,Labuhan Batu,Gunung Tua,Padang Lawas,sampai Perbatasan Pariaman Minangkabu Sumatera Barat  meninggalkan persoalan pada era Republik Indonesia.

Tanah Batak memiliki kekayaan alama yang di luar biasa iabarat Gadis Cantik yang sedang tertidur baik yang berada sepanjang pantai maupun di dataran bukit barisan kawasan Danau Toba. Sekarang merupakan tujuan kunjungan wisata alam.Bahkan pemerintah daerah Tapanuli Utara,Toba Sasosir,Samosir,Humbang Hasundutan,Karo,Simalungun memperioritaskan pembangunan pariwisita kawasan danau Toba.

Baru dalam  era pemerintahan Joko Widodo,tanah Batak mendapat perhatian dengan  mendirikan Badan Otorita Danau Toba , dengan gebrakan pembangunan lapangan terbang internasional Silangit di Tapanuli Utara serta mpmebangunan infrastruktur tol ,keretaapi Medan Siantar menuju Harangan Gaol Kabupaten Simalungun Karo,Dairi,memutar mutar dipinggiran bukit barisan Kawasan Danau Toba proyek nasional destinasi nasional.

Tujuan wiasata lain sunggung banyak diberbagai wilayah.mengandung kekayaan tersembunyi  yang merupakan harta karun yang luar biasa belum digali sepertiwisata budaya  peninggalan Kerajaan Hindu Sriwijaya di Candi Portibi Gunung Tua di Kabupaten  Padang Lawas dapat dikembangkan model Pariwisata Borobudur ,juga peninggalan Kerajaan Islam Barus ,di sana bisa di bangun objek tujuan wisata rohani pusat sejarah Islam dan Nasrani Ortodok Gereja Arab Timur abad sebelum Kristen Barat datang ke tanah Batak.

Sedangkan kekayaan sumber daya alam tak terhitung nillainya diperhitungkan lebih hebat dari Bali, karena Sumatera Utara dapat juga menghasilkan devisa komoditi perkebunan, karet, batu bara,tambang emas,serta perikanan hasil lautan dari Samudera india yang hasa dalam lua sekali sampai benua Afrika,.Tapi agak pesimis ,kekayan yang berjibun  tidak dapat didayagunakan dengan  model pemerintahan local yang wewenangnya terbatas,tak mungkin mengelola ,agak sulit diharapkan mengekplorasi keyaan di tanah Batak.Hanya 

Hanya dengan sistem pemerintahan otonomi daerah yang luas dalam bentuk propinsilah  mengelola potensi kekayaan bumi tanah Batak.Jadi kapan bisa Bapak Jokowi Presiden RI sebagai Raja Marga Siregar sebagai kedudukan Hula Hula -Mora Pemberi Putri kepada Raja Nasution bisa diujudkan Propinsi Tapanuli (Protap)  yang sudah ditangan  di Badan Legislasi (Baleg) DPRRI  tahunan,serta di Tanah BatakPropinsi Sumatera Tenggara di bagian Keresiden Tapanuli di wilayah Tapanuli Selatan,Padang Lawas, Mandailing Natal.

Padahal,sejak awal kemerdekaan Soekarno Presiden RI Pertama jauh hari  menjanjikan Tapanuli akan jadi Propinsi .Sungguh lama Rakyat Batak telah memimpinkan Propinsi Tapunuli (Potap) untuk mengubah Tapanuli lepas dari peta kemiskinan.
Quo Vadis Propinsi Tapanuli Bapak Joko Widodo Presiden RI>Horas.
 Negara RI memiliki konstitusi Undang Dasar 1945/ Amandeman menghormati masyarakat hukum adat Peraturan Perundangan Cagar Budaya serta persturan pemerintah cagar budaya, program budaya, perawatan kraton , pelestarian kearifan lokal, kurikulum bahasa daerah dll.

Robinson Togap Ketua Umum Badan Persatuan Batak Indonesia( BPBI) - Lembaga Pahlawan Kemerdekaan Nasional Raja Sisingamangaraja XII organisasi Penerus Perjuangan Rakyat Nasional( PPRN) bekerjasama dengan Kerajasn Martuah Siantar - Lembaga Komunikasi Kraton, Sultan dan Pemangku Budaya Adat Seluruh Indonesia( LKPASI) memiliki Program meeujudkan pesan politik budaya Joko Widofo ribitalisasi kebangkitan budaya Nusantara.

Lembaganya akan meluncurkan program Cagar Budaya Raja Martuah Siantar,Raja Batak Dibagarna, Raja Sidomdom Barimbing, Bedah Rumah Adat Raja Parbaringin Pandebolon Guru Lenggang Naipospos Hutautuk.
( Oppu Marisi) 

Juga Rumah Adat Natanael Siagian/ Boru Panjaitan ( Oppu Togap Perjuangan Gelar Oppu Sigading, Konservasi Budaya Adat Saha Naipospos Hutauruk ( Oppu Togap) Yayasan Pendidikan Oppu Partahanan Korando Siagian di Dusun 2 Simandogos Parbosian Desa Banua Huta Kecamatan Sigumpar
Kabupaten Toba.

(Robinson Togap Siagian Ketum Yay LBH Pers Indonesia-Kampus Digital Pancasila-Pemred Kantor Berita Ivestiga Advokasi KORANDO Ketua Umum Badan Persatuan Batak Indonesia (BPBI) - Hatopan Kristen Batak( HKB) Wakil Sek Lembaga pahlawan Nasional Raja Sisisngamangaraja XII / Lembaga Pahlawan Kemerdekaan Nasional Raja Sisingamangaraja XIIToba- Jakarta .Sebuah
LSM Penerus perjuangan Rakyat Nasional (PPRN)-Caleg DPRRI PPRN 2009 Pegiat Protap tinggal di Gefung Wisma Yayasan Pendidikan Oppu Partahanan Korando Siagian Desa Banua Huta Kecamatan Sigumpar  Tobasa)

Lipsus: JL
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Suku Batak Yang Membanggakan

Iklan


Terkini

Iklan