PURWAKARTA | NETSEMBILAN.COM - Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang berlokasi di Kampung Babakanjati RT. 12/04, Desa Cikadu, Kecamatan Cibatu dengan nilai total anggaran sebesar Rp. 306. 250. 000 diduga dimonopoli oknum yang tidak bertanggungjawab.
Persoalan datang sejak awal pekerjaan dimulai, dilokasi tidak terpasang plang pengumuman kegiatan proyek Pamsimas. Padahal sebagaimana mestinya, plang tersebut adalah bagian dari kewajiban bagi siapapun pihaknya yang melaksanakan pembangunan dengan dana anggaran dari negra.
"Saya tidak tahu apa-apa, saya cuma pemilik tanah ini," ujar Didin saat dikonfirmasi di lokasi kegiatan pembangunan.
Selain itu, terlihat pula ada beberapa kejanggalan dan ketidak sesuaian pada bahan material dan jenis pembangunan. Terlebih lagi, kegiatan pembangunan Pamsimas tersebut tidak sesuai dengan apa yang tertera dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
"Kami sudah tegur pengelola kegiatan. Dan sekarang Plang Pengumuman kegiatan pembangunan sudah terpasang," ungkap Kepala Desa (Kades) Cikadu, Dedi Sujana kepada netsembilan.com, Minggu (04/10/2020).
Dedi menjelaskan, pengelolaan kegiatan pembangunan Pamsimas di desa yang dipimpinnya diserahkan kepada pihak yang selanjutnya disebut KKM yang di ketuai oleh Amir Hairudin dan Didin. Kedua orang ini adalah kakak beradik yang juga pemilih tanah dimana pembangunan Pamsimas tersebut dilaksanakan.
"Jadi, sangat aneh bila Pak Didin menyatakan tidak tahu apa-apa. Dia itu kan sekretaris KKM," jelas Dedi.
Dalam hal teknis pembangunan, lanjut Kades Dedi, dilokasi itu airnya gampang didapat. Jadi, gak perlu di bor lagi karena mata airnya sudah tersedia, tinggal disambung saja pakai pipa atau selang.
"Selanjutnya, paling dibuatkan bak penampungan airya," tutup Dedi.
Laporan : (Toto)
