SUBANG – Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan flora dan fauna yang beraneka ragam. Selain itu, negara dengan iklim tropis ini juga memiliki budaya, tradisi, serta adat istiadat yang terkenal luas hingga mancanegara. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah batik.
Maka dari itu, Polres Subang Gelar Bakti Sosial Pelatihan membuat Batik Jumputan Rumah Kreatif Mobile Polres Subang di Ponpes Raudlatul Hassanah. Kegiatan tersebut dihadiri oleh AKBP Sumarni. Selasa (26/10/2021).
Dalam Sambutannya, Kapolres Subang menjelskan, Batik sendiri merupakan seni menggambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Saat ini, batik telah menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia. Bahkan, batik telah ditetapkan oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural) sebagai warisan budaya.
“Indonesia memiliki macam-macam batik yang tersebar di berbagai daerah. Yang mana setiap daerah memiliki motif atau ciri khas serta makna yang berbeda-beda. Selain itu, ada beragam jenis teknik dalam pembuatan batik, seperti teknik canting tulis, teknik printing, teknik colet, dan teknik celup ikat atau jumputan”, ucapnya.
AKBP Sumarni juga mejelaskan, dalam pelatihan batik ini jangan khawatir karena ini pewarna bukan dari Zat kimia.
“Batik jumputan bisa diartikan sebagai salah satu jenis batik yang dibuat dengan cara menghias dengan cara ikat celup. Adapun cara kerja batik jumputan yaitu mengikat kencang beberapa bagian kain kemudian dicelupkan pada pewarna pakaian”, katanya.
Batik jumputan atau yang biasa disebut dengan batik ikat celup merupakan salah satu batik yang sering dijumpai di pasaran. Biasanya, jenis batik satu ini memiliki gradasi tiga warna, motif bunga, dan beragam motif lainnya, ungpa Sumarni.
Konon, batik yang sedang populer ini pertama kali muncul di negeri Tiongkok. Setelah itu, teknik ini menyebar ke India dan oleh para saudagar dari India membawanya ke Indonesia saat melakukan misi perdagangan. Meski begitu, ada sumber lain yang menyebutkan bahwa teknik jumputan sebenarnya berasal dari kebudayaan bandhu.
Terlepas dari sejarahnya, teknik batik jumputan saat ini tengah diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal ini karena batik jumputan memiliki beragam variasi motif yang unik dan menarik.
“Saya harap nantinya bisa lebih berkreasi dan berinovasi lebih mandiri dibidang ekonomi, kita ciptakan lapangan pekerjaan. Dan semoga apa yang kami berikan dapat dicermati jangan malu untuk bertanya serta Saya harap anak-anak berlatih dengan sungguh-sungguh”, tandas Sumarni.(Jay)
