Netsembilan.com, Pamekasan - Ribuan Massa Aksi dari Markas Besar N.G.O Gelar aksi demo bersama Buruh Pabrik Rokok Lokal Pamekasan di depan Kantor DPRD Pamekasan, Jawa Timur mereka menolak rencana kenaikan tarif cukai rokok pada tahun 2022. Selasa (31/08/2021).
Kebijakan tersebut dinilai sangat merugikan terhadap pengusaha rokok. Pasalnya, inflasi atau angka pertumbuhan ekonomi turun drastis sehingga perusahaan rokok dibawah tekanan, akibat dari kebijakan pemerintah pusat menaikan tarif cukai rokok yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Wer Wer mengingatkan Pemerintah bahwa perusahaan rokok inilah yang telah memberikan kontribusi besar dalam PAD kabupaten Pamekasan dengan menggunakan jasa buruh rokok dan buruh tani, sehingga pemkab mendapat kucuran dana DBHCHT 2021 sebesar Rp. 64.5 Milyar. Sementara BLT Buruh Rokok dan Buruh Tani tidak kunjung dicairkan akibat dari kelalaian pemerintah kabupaten Pamekasan.
"Kami menduga pemerintah kabupaten pamekasan terlalu ambisius untuk menyedot dana DBHCHT, untuk kepentingan kelompok tertentu, Sehingga dapat merugikan masyarakat khususnya buruh rokok dan buruh tani" ujar Presiden Mabes N.G.O Zaini Wer Wer dalam orasinya
Sementara dari pihak buruh Yulinda menyampaikan, Tidak dicairkannya BLT Buruh itu merupakan kelalaian dari pihak pemerintah kabupaten Pamekasan.
"Kami butuh makan, sehingga kalau BLT tak dicairkan yang merupakan hak kami, mau makan apa saya. Kalau tak kerja saya tak makan."ucap Yulinda perwakilan dari Buruh.
Aksi hari ini Dengan tegas mereka menolak keras
1. Rencana kenaikan tarif cukai rokok
2. Gunakan dana DBHCHT untuk kesejahteraan rakyat dan pemberdayaan pelaku usaha pabrik rokok lokal.
3. Bupati pamekasan dimohon segera mengevaluasi penggunaan dana DBHCHT Kabag. Perekonomian dan Disperindag.
4. Segera beri subsidi cukai kepada perusahaan rokok lokal guna mengurangi peredaran rokok ilegal agar perusahaan rokok lokal lebih berdaya dan produktif sehingga dari sektor ekonomi lebih sehat dan kuat.
5. Bubarkan tim informan SIROLEG yang tidak berdasar dan legal stendingnya tak jelas serta proses rekrutmen tidak transparan.
Tuntutan kami akan terus dikawal demi kesejahteraan masyarakat pamekasan khususnya petani dan buruh " pungkasnya. (ahd/rud)