CIANJUR -//- Ratusan pedagang Pasar Bojong Meron (Bomero), didampingi sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan mahasiswa, menggelar unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cianjur, jawabarat,Senin (10/11/2025 ),.
Aksi ini menolak kebijakan relokasi yang dinilai sepihak dan merugikan.Koordinator Lapangan, Zaky Muhaimin, menyatakan bahwa kebijakan relokasi yang berdasar pada Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 30 Tahun 2016 itu diterapkan tanpa kajian mendalam dan dialog terbuka dengan para pedagang. Massa aksi membawa spanduk penolakan dan menyampaikan orasi sebelum akhirnya diterima untuk audiensi oleh anggota dewan.
"Kami sudah diterima oleh dewan dan mendapatkan berita acara penolakan terhadap relokasi. Kami mendesak DPRD untuk meninjau ulang Perbup tersebut," ujar Zaky.
Ia menegaskan bahwa ratusan pedagang telah menandatangani petisi penolakan. Sebagian besar dari mereka telah berpuluh tahun berjualan di lokasi tersebut, yang menjadi tumpuan utama penghidupan keluarga.
"Tidak ada sosialisasi atau surat peringatan, apalagi dialog. Kami meminta pemerintah membuka ruang diskusi, bukan langsung mengeksekusi. Soal retribusi, kami siap bayar asalkan status kami dilegalkan terlebih dahulu," tambahnya.
Aksi ini juga dihadiri perwakilan dari LBHC Cianjur, GMNI, HMI, dan PMII, yang berkomitmen untuk terus mengawal aspirasi pedagang hingga kebijakan ini ditinjau ulang oleh pemerintah daerah.(Tedi)
