Laporan : Bah dhani
Cianjur, netsembilan.com -Kendati massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Cianjur Menggugat (AMCM), sudah bisa bertemu Bupati Cianjur di aula Garuda Pendopo Cianjur, Senin 30 Jan 2023, namun tetap belum membuahkan hasil yang diinginkan. Hingga akhirnya berbuntut pada bertambahnya tenda - tenda di depan Pendopo dengan jumlah massa yang lebih banyak dari sebelumnya.
Salah satu koordinator lapangan aksi massa AMCM Sanny Ozzy menyampaikan, karena hingga saat ini belum mendapatkan kepastian yang diinginkam warga terdampak gempa secara tertulis dari Bupati Cianjur, pihaknya bersama massa AMCM tetap akan mendirikan tenda di depan Pendopo Cianjur.
"Dari aksi ke 1, 2, 3, 4 dan ke 5 ini kita belum mendapatkan jawaban dari Pemkab Cianjur kbususnya Bupati Cianjur, terkait point - point yang diajukan tidak ada yang bisa dipertanggungjawabkan kepastian. Sehingga kami akan tetap bertahan disini dengan jumlah tenda dan massa yang lebih banyak, " kata Ozy saat ditemui dipengungsian massa aksi yang menunggu jawaban pasti Bupati Cianjur.
Kemudian lanjut Ozzy, jangan terlalu berbelit-belit soal aturan atau persyaratan bantuan anggaran dan logistik. Baik itu sandang maupun papan dan pangan.
"Hal lain juga sama, soal bank Mandiri itu juga sama kembali lagi ke Pemkab Cianjur," ujarnya.
Koordinator lapangan aksi massa AMPG lainnya, Galih Widyaswara mengatakan, ada 9 point yang di usulkan dalam aksi, 8 point diantaranya memang yang sudah disetujui. Namun hingga saat ini kami belum menerima pembuktian dari yang disetujui Bupati.
"Satu dari 9 point yang kami minta, yakni satu kali pencairan bantuan pembangunan rumah pasca diterjang gempa langsung 100 persen untuk rumah rusak sedang dan ringan, kamudian untuk yang kategorinya rusak berat 50 persen - 50 persen dan itu sudah disetujui Bupati, tapi hingga saat ini mana nggak ada realisasinya, " kata Galih.
Menyikapi hal tersebut, Galih pun membenarkan apa yang disampaikan sahabatnya Sanny Ozzy, yakni akan memasang tenda dengan jumlah massa yang lebih banyak di depan Pendopo Cianjur.
Hal tersebut akan dilakukan sampai Bupati Cianjur menyetujui dan melampirkan bukti persetujuan.
"Kami sangat menyayangkan atas sikap seorang pemimpin daerah saat audensi memilih walk out meninggalkan auden yang dihadiri massa AMCM, Kepala dinas OPD Cianjur, Kapolres Cianjur, Dandim 0608/CJR serta Dansatgas Penanggulangan Bencana Cianjur. Padahal seharusnya Bupati Cianjur betul-betul itu bermasyarakat, karena masyarakat butuh kepastian untuk kembali mendapatkan rumah yang layak," ungkap Galih.endati massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Cianjur Menggugat (AMCM), sudah bisa bertemu Bupati Cianjur di aula Garuda Pendopo Cianjur, Senin 30 Jan 2023, namun tetap belum membuahkan hasil yang diinginkan. Hingga akhirnya berbuntut pada bertambahnya tenda - tenda di depan Pendopo dengan jumlah massa yang lebih banyak dari sebelumnya.
Salah satu koordinator lapangan aksi massa AMCM Sanny Ozzy menyampaikan, karena hingga saat ini belum mendapatkan kepastian yang diinginkam warga terdampak gempa secara tertulis dari Bupati Cianjur, pihaknya bersama massa AMCM tetap akan mendirikan tenda di depan Pendopo Cianjur.
"Dari aksi ke 1, 2, 3, 4 dan ke 5 ini kita belum mendapatkan jawaban dari Pemkab Cianjur kbususnya Bupati Cianjur, terkait point - point yang diajukan tidak ada yang bisa dipertanggungjawabkan kepastian. Sehingga kami akan tetap bertahan disini dengan jumlah tenda dan massa yang lebih banyak, " kata Ozy saat ditemui dipengungsian massa aksi yang menunggu jawaban pasti Bupati Cianjur.
Kemudian lanjut Ozzy, jangan terlalu berbelit-belit soal aturan atau persyaratan bantuan anggaran dan logistik. Baik itu sandang maupun papan dan pangan.
"Hal lain juga sama, soal bank Mandiri itu juga sama kembali lagi ke Pemkab Cianjur," ujarnya.
Koordinator lapangan aksi massa AMPG lainnya, Galih Widyaswara mengatakan, ada 9 point yang di usulkan dalam aksi, 8 point diantaranya memang yang sudah disetujui. Namun hingga saat ini kami belum menerima pembuktian dari yang disetujui Bupati.
"Satu dari 9 point yang kami minta, yakni satu kali pencairan bantuan pembangunan rumah pasca diterjang gempa langsung 100 persen untuk rumah rusak sedang dan ringan, kamudian untuk yang kategorinya rusak berat 50 persen - 50 persen dan itu sudah disetujui Bupati, tapi hingga saat ini mana nggak ada realisasinya, " kata Galih.
Menyikapi hal tersebut, Galih pun membenarkan apa yang disampaikan sahabatnya Sanny Ozzy, yakni akan memasang tenda dengan jumlah massa yang lebih banyak di depan Pendopo Cianjur.
Hal tersebut akan dilakukan sampai Bupati Cianjur menyetujui dan melampirkan bukti persetujuan.
"Kami sangat menyayangkan atas sikap seorang pemimpin daerah saat audensi memilih walk out meninggalkan auden yang dihadiri massa AMCM, Kepala dinas OPD Cianjur, Kapolres Cianjur, Dandim 0608/CJR serta Dansatgas Penanggulangan Bencana Cianjur. Padahal seharusnya Bupati Cianjur betul-betul itu bermasyarakat, karena masyarakat butuh kepastian untuk kembali mendapatkan rumah yang layak," ungkap Galih.


