NET9.COM - Subang , Rencana Pemerintah pusat akan mengimpor satu juta ton beras diahir bulan Mart 2021, membuat para petani disejumlah daerah menjerit pasal nya sudah harga gabah akan turun drastis,
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Subang Fajar Trengginas, melalui pesan singkat nya kepada POROS JABAR minggu (21/3/2021).
Dengan adanya rencana Pemerintah Pusat akan mengimpor beras, Fajar Trengginas menyesalkan kebijakan tersebut, pasalnya sudah dapat dipastikan harga gabah kering akan langsung jatuh.
Selain itu lanjut dia, para petani dihadapkan dengan masalah pupuk subsidi yang langka sehingga membuat mereka terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya sangat mahal.
“ Saya ini anak petani Pantura Subang, dan saya bicara terkait kelangsungan petani, banyak keluhan petani masuk ke saya, jutaan petani terancam mata pencahariannya akibat impor beras dari Tailand ” tegas Fajar.
Berdasarkan data yang dia punya, stok beras sebenarnya masih surplus jutaan ton. Jadi tidak ada alasan pemerintah pusat untuk mengimpor karena kekurangan beras.
Dijelaskan Fajar, bahwa sekarang ini di Kabupaten Subang akan panen raya. Namun harga gabah hanya di kisaran Rp.3000 /kg dan Harga itu jauh dari harapan dan tidak sesuai dengan ongkos produksi.
“Bagaimana petani mau untung, Harga pupuknya mahal, karena pupuk subsidi langka, ditambah tidak ada yang subsidi petani, akhirnya petani ngutang pupuk yang harga Rp.600 ribu.
" Jadi dimana keberpihakan pemerintah kepada petani?” Tanya Fajar.
Untuk itu Fajar mendesak Bulog dan dinas pertanian harus tanggung jawab dan Kementerian Perdagangan harus batalkan rencana impor beras. Dan pemerintah harus bergerak dan mengintervensi harga gabah dan bulog membeli gabah petani dengan harga yang tinggi.
(H.Yaman).