MENINGKATAN PEMELIHARAAN TANAH HUTAN
DENGAN MODAL KEIKHLASAN
CIANJUR//JournalNews.co.id: Berbincang tentang tata kelola dan manajemen hutan ternyata sangat menarik
dan cukup menantang, terlebih bagi mereka yang memang awam dalam hal pemahaman
tentang kehidupan hutan. Dedi Kusnadi penyuluh Kehutanan Kecamatan Pacet
Kabupaten Cianjur, berikut dengan Koordinator Kecamatan, Sonjaya didampingi
Seketarisnya Aji Saputra serta Bendahar Jaenal Aripin, penyuluh kehutan swadaya
masyarakat (PKSM), berkesempatan mendiskusikan tata kelola hutan dengan baik
siang tadi, Senin (14/09). Definisi ataupun arti kata “kehutanan” itu sendiri adalah adalah tanah luas yang
ditumbuhi pepohonan, biasanya tidak dipelihara namun dibiarkan tumbuh liar
layaknya hutan.
“Cianjur ini
memiliki sumber daya alam yang mumpuni, hutan adalah salahsatunya. Ini karunia
dari Allah SWT yang harus tetap kita jaga agar tetap lestari di masa depan.
Hutan itu mampu menopang hajat hidup manusia dan bahkan mampu menyelamatkan
manusia dari beragam bencana alam jika kita bisa memeliharanya dengan tulus
ikhlas. Pun sebaliknya, hutan akan menjadi bencana manakala ia diperlakukan
sewenang-wenang oleh tangan-tangan jahat manusia. tutur Dedi dengan nada ingin
meyakinkan.
Perjumpaan
yang tidak disengaja antara Jurnalis JN dengan Dedi memberikan berkah
tersendiri, terutama tambah Dedi.
"Saya sangat
bersukur bertemu dengan rekan media hari
ini, dan bisa bercakap tentang seputar Kehutanan, kami sedang melakukan kunjungan
ke setiap Desa untuk memsosialisasikan menganai pemeliharaan atau merawat tanah
hutan, dan itupuh harus tanak hak milik. Apabila ada lahan tidur, tanah yang
tidak terawat, maka para pemilik bisa mengajukan bibit- bibit tanaman
produktif, diantaranya bibit albasiah atau jengjen juga pohon jati India dan
jati Jabon. Itu penanaman di hutan rakyat dan merupakan salahsatu upaya penghijauan
(Vegetatin) kerjasama anatara pemerintah dan masyarakat sekitar atau masyarakat
adat pemangku hutan.” Tutur Dedi menambkan pengetahuannya seputar manajemen
pengelolaan hutan yang ia pahami.
Dedi
menambahkan pula bahwa pengetahuan yang mencakup pengusahaan tanah hutan
sebagai sumber produksi yang permanen, penanaman dan penggunaan kayu,
pengaturan hutan guna proteksi air, pengaliran air sungai, akan menjadikan udara terasa sejuk dan
menyenangkan.
“ini
merupakan sebuah tujuan hidup yang sangat bermakna, berguna bagi semua. Akan tetapi
harus ada sebuah tekad yang kuat, perjuangan yang konsisten demi kebaikan masyarakat.
jangan pernah lupakan pengorbanan para pejuang lingkungan yang terus menjaga
agar hutan di Cianjur ini tetap utuh dan lestari sebagaimana harusnya. Pengorbanan
pikiran, tenaga, dan waktu, itu adalah bentuk berkorban yang tiada akan
ternilai harganya oleh apapun. Semua pekerjaan harus didasari oleh keikhlasan.”
pungkas Dedi meyakinkan awak media JN, siang itu. (Ateng/ Nurdin)