NETSEMBILAN.COM | CIANJUR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur menyebutkan jumlah korban serangan nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah diangka 247 pasien. Jumlah tersebut teridentifikasi melalui hasil laboratorium di berbagai rumah sakit yang ada di Kabupaten Cianjur.
"Karena memang, laboratorium ini belum dimiliki oleh Puskesmas," ujar Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur, dr. Yusman Faisal kepada netsembilan.com. Rabu (21/02/2024).
Yusman mengatakan, di musim penghujan seperti sekarang ini, serangan DBD memang lebih sering terjadi karena banyaknya genangan air yang dijadikan sarang bertelur dari nyamuk Aedes aegypti. Maka dari itu pihaknya menghimbau agar masyarakat rajin membersihkan berbagai macam benda yang berpotensi dijadikan sarang bertelur nyamuk.
"Suspek DBD yang 247 itu mayoritas dari kawasan Cianjur utara," katanya.
Beda dengan pembasmian melalui metode poging yang hanya membunuh nyamuk dewasa. Langkah efektif mencegah DBD adalah rajin membersihkan semua media bertelur nyamuk. Poging juga mempunya efek samping karena cairan yang digunakan adalah berbagai bahan kimia.
"Belum lagi harus diwaspadai, menyangkut kesehatan balita dan orang tua jompo bila metode poging dilakukan," jelas Yusman.
Saat ini, lanjut Yusman, mesin dan petugas poging lapangan sangat terbatas dan tidak dimiliki oleh Puskesmas. Dinkes Kabupaten Cianjur pun hanya memiliki 4 buah mesin. Makanya metode poging dilakukan lebih banyak atas dasar permintaan masyarakat.
"Jauh lebih baik apabila setiap desa menyisihkan anggaran Dana Desa untuk pengadaan mesin poging tersebut. Jadi sewaktu-waktu bisa digunakan apabila memang diperlukan," tutupnya. (Ruslan Ependi)
