Iklan

Iklan

Kolaborasi PRTTG BRIN dan FTI UII Kawal Riset Teknologi Industri Tepat Guna

klikindonesia
30 Mei 2023, 16:03 WIB Last Updated 2023-05-30T09:03:40Z

Laporan: Zayalangit

Subang, Humas BRIN. Senin (29/05) Bertempat di Gedung KH Mas Mansur Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang Km.14,5 Ngemplak Sleman diselenggarakan kegiatan Penandatanganan PKS Pusat Riset Teknologi Tepat Guna BRIN dengan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) tentang Penguatan Riset dan Inovasi Bidang Teknologi Industri Tepat Guna.
Beberapa pihak yang hadir, dari UII antara lain : Dekan Fakultas Teknologi Industri UII (Hari Purnomo), Wakil Dekan I dan II, Dosen dari Kaprodi Rekayasa, Kaprodi Teknik Mesin, Kajur Teknik Elektro, Kajur Teknik Kimia, Plt. Kaprodi Teknik Kimia.  Sementara dari PRTTG hadir Kepala PRTTG (Achmat Sarifudin), peneliti terkait, Koordinator Layanan Hukum dan Tim Kerja Sama Kawasan Subang, Sumedang dan Garut serta humas kawasan. 

Ruang lingkup kerja sama ini meliputi : (1) Pelaksanaan riset dan inovasi bersama di bidang teknologi industri tepat guna (2) Pembimbingan penelitian mahasiswa dibidang teknologi industri tepat guna (3) Kunjungan dan pemanfaatan bersama sarana dan prasarana yang dimiliki para pihak sesuai dengan mekanisme, prosedur dan peraturan yang berlaku (4) Pertukaran dan pemanfaatan data dan informasi hasil riset dan inovasi bersama (5) Pertukaran periset/ dosen/ laboran/ tenaga ahli Para Pihak (6) Pelaksanaan kegiatan diseminasi hasil kegiatan bersama ke masyarakat (penulisan artikel ilmiah dan penyusunan bahan pelatihan), (7) Penyelenggaraan kegiatan ilmiah bersama (seminar, pelatihan, workshop dan sejenisnya) (8) Penyusunan draf dokumen kekayaan intelektual hasil kegiatan bersama yang akan dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan Para Pihak (9) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan, serta (10) kegiatan lain yang disepakati Para Pihak  sesuai dengan tugas fungsi serta  peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hari Purnomo, menyampaikan “Sebelumnya telah terjalin kolaborasi antara FTI UII dengan beberapa Pusat Riset yang ada di BRIN selain PRTTG BRIN.  Ada  enam Fakultas / Prodi, dari 6 prodi sarjana terdiri dari : (1) Program Studi Teknik Kimia, (2) Program Studi Informatika, (3) Program Studi Teknik Industri,  (4) Program Studi Teknik Elektro,  (5) Program Studi Teknik Mesin, dan (6)  Program Studi Rekayasa Tekstil.”
“Sementara Program Pascasarjana UII meliputi : (1) Magister Informatika,  (2) Magister Teknik Industri,  (3) Magister Teknik Kimia,  (4) Magister Teknik Elektro; (5) Program Doktor dan (6) Program rekayasa industri.  Harapannya kerja sama bisa dipakai di semua unsur di Fakultas Teknologi Industri agar semua prodi dapat memiliki manfaat yang tinggi kepada masyarakat, sebelumnya telah banyak TTG yang dikembangkan namun terhenti pada naskah akademis sehingga bisa dikembangkan ke hal-hal lainnya seperti: paten yang bisa digunakan oleh masyarakat, lanjutnya.”

“Nantinya bisa mendapatkan hasil yang optimal dalam rangka untuk meningkatkan TTG yang bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat, karena banyak masyarakat yang membutuhkan TTG yang bisa menimbulkan manfaat.  Dan dari jajaran pimpinan FTI UII akan terus mendorong untuk dapat mengembangkan TTG. Umumnya penandatanganan MoU atau MoA hanya sebatas naskah, hal tersebut sangat tidak diinginkan sehingga harapannya melalui kerja sama bisa didapat output bahkan outcome. Untuk kerjasama yang hanya sebatas naskah terus dilakukan evaluasi untuk melihat kegiatan yang benar-benar dijalankan.  Setelah penandatangan MoU harapannya akan ada action yang dijalankan dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, harapnya”

Sementara Achmat Sarifudin memperkenalkan Badan Riset dan Inovasi Nasional yang berasal dari integrasi lembaga litbang di Indonesia, total SDM yang ada di BRIN kurang lebih 14.000 orang yang dikelompokkan menjadi dua kelompok besar diantaranya: layanan manajemen iptek, dan SDM periset yang dikoordinasikan oleh Organisasi Riset setara dengan Kedeputian. BRIN diharapkan menjadi lembaga pemerintah yang terbuka dengan stakeholder lain untuk saling support dan mencapai tujuan riset di indonesia.  Pada tahun 2023 BRIN berencana merekrut 500 SDM iptek dengan syarat harus S-3 agar dapat menjadi ujung tombak dalam kolaborasi dengan lembaga lainnya.  BRIN mencoba untuk mengembangkan infrastruktur yang dulu berbasis kawasan, saat ini infrastruktur yang representatif dimiliki oleh BRIN dan bersifat open platform atau bisa digunakan oleh siapa saja untuk menyelesaikan masalah-masalah dimasyarakat melalui kolaborasi.

Achmat menambahkan “BRIN sebagai hub kolaborasi dan enabler multi pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri. Pusat Riset Teknologi Tepat Guna merupakan salah satu dari 6 Pusat Riset yang berada di bawah Organisasi Riset Pertanian dan Pangan. Flagship utama PRTTG adalah pengembangan peralatan TTG yang teruji secara komprehensif. yang saat ini berfokus kepada bidang pertanian dan pangan meskipun jika ada kebutuhan masyarakat dalam bidang lainnya masih bisa dilakukan seperti PLT mikro hidro, dan teknologi lingkungan. Untuk TTG berawal dari pengembangan teknologi yang masih sederhana/manual, hingga dikembangkan dengan teknologi yang lebih modern seperti penerapan IoT, ujarnya.” Dalam konteks pemanfaatan, pada BRIN tidak memberikan secara cuma-cuma harus sesuai dengan kebutuhan risetnya bahkan terkait dengan lisensi bisa dilakukan dengan nilai nol.  Disampaikan program dan kegiatan yang dilakukan pada PRTTG BRIN hingga saat ini, Pada tahun 2023 terdapat kegiatan yang terkait dengan stunting atau gizi buruk balita ataupun ibu hamil, terdapat kegiatan lainnya juga seperti riset ergonomi untuk keamanan dan kenyamanan kerja peralatan TTG. “Beberapa layanan yang ada di BRIN untuk dimanfaatkan bersama seperti : MBKM yang bisa diimplementasikan pada PRTTG BRIN, Program Barista (Bantuan Riset Tugas Akhir) untuk 2 semester akhir pembayaran kuliah serta risetnya, Program Research Assistant sekitar 3 jutaan, Program Degree by Research (DbR) yang bisa dimanfaatkan oleh para dosen untuk melanjutkan studinya dari level S-2 sampai S-3, Post Doc Fellow, Visiting Researching, Visiting Professor, dan Program Apresiasi Talenta”.

Lebih lanjut Achmat, “Sebelumnya telah ada Nota Kesepahaman antara Rektor UII dengan Deputi Sumber Daya Manusia Iptek BRIN.  Pada BRIN terdapat program pendanaan yang bisa diakses oleh banyak stakeholder yang dikelola oleh Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi, program bisa diakses melalui website : https://pendanaan-risnov.brin.go.id.  Program lainnya terkait pemanfaatan riset dan inovasi kepada masyarakat seperti MBBM, FUMI, dll. Secara umum pada Kawasan BRIN Subang terdapat fasilitas laboratorium Rekayasa hasil Pertanian, teknik kimia, Workshop dan kawasan co-working space yang bisa dimanfaatkan bersama sesuai dengan mekanisme yang berlaku”. Harapan dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama  (PKS) ini, dari pihak UII berharap PKS ini tidak tidur, tetapi ada progres nyata untuk kepentingan bersama dan masyarakat.  Selain itu juga ketua jurusan dapat memanfaatkan momentum kehadiran PRTTG BRIN ini menjadi kolaborasi riset yang baik di lingkungan Fakultas Teknologi Industri UII. Hal yang terpenting dengan ditandatangani Perjanjian Kerja Sama diharapkan mampu menciptakan sinergi dan kolaborasi yang kuat antar lembaga dan dapat memberikan manfaat signifikan dan berkelanjutan bagi semua pihak terkait, pungkasnya. (ecp.da.mks/da)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kolaborasi PRTTG BRIN dan FTI UII Kawal Riset Teknologi Industri Tepat Guna

Terkini

Iklan