Iklan

Iklan

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MELALUI PELATIHAN CANVA UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN MENDALAM DI SMPN 1 CIJATI (sebuah Best Practice)

klikindonesia
6 Okt 2025, 11:32 WIB Last Updated 2025-10-06T04:33:44Z


Penulis : ASEP AANG MULYONO, S.Pd.I

Catatan Pembuka
Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan. Guru merupakan faktor kunci dalam keberhasilan proses pembelajaran. Di era digital, guru tidak hanya dituntut menguasai kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, tetapi juga kompetensi digital. Literasi digital guru menjadi sangat penting untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik generasi milenial yang akrab dengan teknologi. 
Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua guru menguasai pemanfaatan teknologi digital, termasuk dalam hal pembuatan media pembelajaran. Di SMPN 1 Cijati, sebagian guru belum menguasai penggunaan Canva secara optimal untuk mendesain media pembelajaran. Hal ini mengakibatkan materi yang disampaikan kurang menarik dan belum sepenuhnya mendukung tercapainya pembelajaran mendalam. 
Untuk menjawab tantangan tersebut, sekolah menyelenggarakan pelatihan Canva bagi guru dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam merancang media pembelajaran yang kreatif, komunikatif, serta mampu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Dengan demikian, penggunaan Canva diharapkan mampu mendorong terciptanya pembelajaran mendalam yang menekankan pada keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. 

MBS dan PM 
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan pendekatan manajemen pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah untuk mengatur dan mengelola sumber daya secara mandiri, dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu aspek penting dalam MBS adalah peningkatan kompetensi guru melalui pengembangan profesional berkelanjutan.
Pembelajaran mendalam (deep learning) menekankan pada keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas. Untuk mendukung hal ini, diperlukan strategi pembelajaran inovatif yang dapat memfasilitasi siswa agar mampu memahami konsep secara lebih bermakna. Pembelajaran mendalam adalah pendekatan yang menekankan pada pemahaman konseptual, berpikir kritis, kreativitas, serta kemampuan kolaborasi. Pemanfaatan media digital yang inovatif, seperti Canva, dapat menjadi jembatan untuk mewujudkan pembelajaran mendalam tersebut.
Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi guru meliputi (1) Kompetensi pedagogic yaitu kemampuan atau keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran atau interaksi antara guru dan peserta didik. Ini mencakup pemahaman karakteristik peserta didik, teori belajar, pengembangan kurikulum, pembelajaran yang mendidik, pengembangan potensi siswa, serta cara berkomunikasi dan evaluasi pembelajaran. (2) Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan personal guru yang mencerminkan kedewasaan, stabilitas, kebijaksanaan, kewibawaan, dan akhlak mulia, sehingga guru dapat menjadi teladan yang baik bagi siswa. (3) Kompetensi sosial terkait erat dengan kemampuan guru untuk berinteraksi secara efektif dengan peserta didik, sesama guru, orang tua, serta masyarakat sekitar. (4) Kompetensi professional, yaitu penguasaan materi pelajaran yang mendalam, yang mencakup penguasaan substansi bidang studi, standar kualifikasi dan kompetensi yang relevan, serta pengembangan profesionalisme secara berkelanjutan.
Di era digital, keempat kompetensi tersebut perlu dilengkapi dengan kompetensi teknologi agar guru mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Memilih Flatform Canva
Canva merupakan platform desain grafis berbasis digital yang memungkinkan pengguna membuat berbagai produk visual seperti presentasi, poster, infografis, hingga video singkat. Dalam konteks pembelajaran, Canva berfungsi sebagai media inovatif yang membantu guru menyajikan materi dengan lebih menarik dan memudahkan siswa memahami konsep. Kelebihan Canva diantaranya mudah digunakan oleh guru dan siswa, banyak template yang dapat langsung dimanfaatkan, mendukung kolaborasi daring dan dapat diakses melalui komputer maupun ponsel.
Guru memiliki peran sentral dalam menentukan kualitas proses pembelajaran. Seiring dengan perkembangan teknologi digital, guru dituntut tidak hanya menguasai materi dan metode pembelajaran konvensional, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi sebagai media untuk menyampaikan materi secara efektif. 
Peningkatan kompetensi digital guru menjadi urgensi, karena tanpa penguasaan teknologi, pembelajaran cenderung monoton, kurang menarik, dan tidak sesuai dengan karakteristik generasi digital. Oleh sebab itu, guru harus senantiasa meningkatkan keterampilan digitalnya, salah satunya melalui pemanfaatan platform Canva.
Guru dapat memanfaatkan Canva untuk mendesain presentasi interaktif sebagai pengganti slide konvensional, membuat infografis untuk memvisualisasikan materi kompleks agar lebih mudah dipahami, merancang poster digital untuk proyek siswa. Membuat lembar kerja digital yang menarik dan interaktif, dan membuat video pembelajaran singkat dengan ilustrasi dan animasi.
Agar pemanfaatan Canva mendukung deep learning, strategi berikut dapat diterapkan: 
1) Project-Based Learning: siswa diberi tugas membuat infografis atau poster menggunakan Canva sebagai bagian dari penilaian proyek. 
2) Kolaborasi Guru-Siswa: guru tidak hanya menjadi penyaji, tetapi juga fasilitator, sementara siswa dilibatkan dalam merancang konten pembelajaran digital. 
3) Refleksi Bersama: setelah kegiatan, guru dan siswa melakukan refleksi terkait kelebihan, kendala, dan perbaikan media pembelajaran.

Implementasi di SMPN 1 Cijati 
Di SMPN 1 Cijati, ditemukan masih banyak guru yang belum menguasai Canva. Oleh karena itu, sekolah menyelenggarakan pelatihan internal untuk meningkatkan keterampilan digital guru. Kegiatan pelatihan dilakukan dalam beberapa tahap: 
1) Identifikasi Kebutuhan → sekolah mengidentifikasi keterampilan digital guru.
2) Workshop Pengenalan Canva → guru diperkenalkan dengan fitur dasar Canva, seperti pembuatan presentasi, poster, dan infografis. 
3) Simulasi Pembuatan Media → guru berlatih membuat media pembelajaran sesuai bidang studi masing-masing. 
4) Kolaborasi Antar Guru → guru dibagi ke dalam kelompok lintas mata pelajaran untuk merancang proyek tematik berbasis Canva. 
5) Refleksi dan Berbagi Hasil → guru mempresentasikan media pembelajaran yang telah dibuat, kemudian saling memberikan umpan balik. 
6) Implementasi di Kelas → media yang sudah dirancang digunakan dalam proses belajar mengajar. 
7) Evaluasi & Perbaikan → guru dan sekolah bersama-sama melakukan evaluasi efektivitas media untuk perbaikan berkelanjutan.

Selanjutnya melalui pemanfaatan Canva, setidaknya  flatform ini bagi guru dapat lebih menguasai keterampilan desain dasar yang relevan dengan pembelajaran digital, guru lebih kreatif dan inovatif dalam merancang pembelajaran dan guru meningkat rasa percaya diri dalam memanfaatkan teknologi. Efek turunannya, siswa lebih termotivasi karena media yang digunakan menarik dan sesuai dengan gaya belajar mereka, siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, baik secara individu maupun kolaboratif dan siswa mampu meningkatkan keterampilan abad 21 (critical thinking, creativity, collaboration, communication).
Manfaat lain bagi sekolah adalah mendukung implementasi Manajemen Berbasis Sekolah yang menekankan inovasi pembelajaran, menjadi contoh praktik baik yang dapat dibagikan ke sekolah lain melalui forum MGMP atau komunitas pendidikan, dan meningkatkan citra sekolah sebagai lembaga yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Penutup
Pelatihan Canva bagi guru merupakan upaya strategis dalam meningkatkan kompetensi guru di era digital. Melalui pelatihan ini, guru mampu merancang media pembelajaran yang lebih menarik, inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Pemanfaatan Canva terbukti dapat mendukung tercapainya pembelajaran mendalam dengan menumbuhkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.
Namun demikian untuk penguatan yang lebih maka kedepan, sekolah perlu menyelenggarakan pelatihan lanjutan untuk memperkuat keterampilan guru, guru sebaiknya aktif berkolaborasi dan berbagi praktik baik dalam memanfaatkan Canva dan perlu adanya dukungan fasilitas digital agar guru lebih leluasa berinovasi.

Semoga bermanfaat.
*) Asep Aang Mulyono ada  Guru di SMPN 1 Cijati Cianjur.


Sumber Rujukan: 
Depdiknas. (2006). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas. 
Mulyasa, E. (2009). Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. 
Kemendikbud. (2020). Pembelajaran di Era Digital. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. 
Prensky, M. (2010). Teaching Digital Natives: Partnering for Real Learning. California: Corwin Press. 
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MELALUI PELATIHAN CANVA UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN MENDALAM DI SMPN 1 CIJATI (sebuah Best Practice)

Terkini

Iklan