Iklan

Iklan

Paguyuban Sopir Gunung Slamet ( PSGS ) Tuntut Pemerintah Terkait Aturan ODOL Yang Tidak Berpihak.

klikindonesia
21 Jun 2025, 21:04 WIB Last Updated 2025-06-21T14:04:41Z

Netsembilan.com | Brebes - Puluhan sopir truk yang tergabung dalam PSGS ( Paguyuban sopir truk gunung Slamet) menggelar pertemuan dengan unsur pemerintah yaitu Forkompincam Kecamatan Paguyangan, Jajaran Polres Brebes dan aktifis pada Sabtu, 21/06/2025 di Dukuh Banjar Anyar, Desa Taraban, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari aksi protes yang digelar sebelumnya di ruas jalan menuju obyek wisata Kali Gua, Desa Wanatirta, Jumat (20/6/2025).

Paguyuban Supir Gunung Slamet (PSGS) menyuarakan penolakan terhadap kebijakan Over Dimensi dan Over Load (ODOL). Mereka meminta pemerintah pusat untuk segera turun tangan meninjau ulang penerapan aturan tersebut yang dinilai tidak berpihak kepada para pekerja angkutan barang.

Perwakilan PSGS, Teguh, mengungkapkan keresahan para sopir yang merasa terjepit oleh kebijakan tersebut. “Kami ingin aturan ini dikaji ulang. Jangan sampai peraturan dibuat tanpa melihat realita di lapangan. Kalau muatan harus sesuai aturan, kami para sopir bisa tekor. Gimana bisa sejahtera?” ujarnya.

Teguh juga menyoroti ketidakseragaman penindakan ODOL antar daerah. “Di Brebes aman, tapi masuk Jawa Barat, khususnya Bekasi, kami dikejar-kejar. Ini negara satu, peraturannya kok beda-beda,” tambahnya. Ia juga menyampaikan harapan agar dalam proses uji KIR, sopir tidak lagi diminta mencopot terpal truk, karena dianggap merepotkan dan tidak efisien.

Menanggapi aspirasi tersebut, pihak kepolisian menyatakan mendukung perjuangan para sopir selama aturan ODOL belum resmi diberlakukan secara nasional. “Kami jamin tidak ada penindakan ODOL di Brebes. Tapi kalau wilayah lain, kami hanya bisa mengusulkan,” ujar salah satu pejabat dari Polres Brebes.

Selain ODOL, aparat juga menyatakan komitmennya untuk memberantas aksi premanisme dan pungutan liar yang sering terjadi di jalan, dan selama ini menjadi keluhan para sopir.

Pertemuan yang berlangsung dari pukul 11.00 hingga 13.30 WIB ini dihadiri  oleh Kabag OPS Polres Brebes Kompol Suraedi, Kasat Lantas Polres Brebes AKP Rahandy Gusti Pradana, S.I.K., M.M., Kasat Intelkam Polres Brebes AKP Suhermanto, S.H., Camat Paguyangan yang diwakili oleh Seger, Kapolsek Paguyangan AKP Tasudin, S.H., M.H., Kapolsek Bumiayu AKP Kasam, S.H., Danramil 11/Paguyangan yang diwakili Serda Yudi, aktivis Brebes Selatan Rohmat. 

Hasil dari pertemuan ini akan dirangkum dan diteruskan ke pemerintah pusat sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan yang lebih berpihak kepada para sopir.

“Kami minta tuntutan ini benar-benar dikawal. Jangan cuma janji,” tegas Teguh di akhir pertemuan.

Hingga saat ini, para sopir truk di wilayah Brebes masih menanti kejelasan dari pemerintah pusat mengenai keberlanjutan kebijakan ODOL yang dinilai memberatkan dan mengancam penghidupan mereka***
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Paguyuban Sopir Gunung Slamet ( PSGS ) Tuntut Pemerintah Terkait Aturan ODOL Yang Tidak Berpihak.

Terkini

Iklan