Lampung Utara, NET9.COM, -
Kelurahan Kelapa Tujuh, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampura. Bedasarkan mendapatkan informasi dari rekan dan kerabat terdekat. Terkait dugaan kelalaian pengawasan pihak Sekolah, Siswa Sekolah SMP NEGERI 10. Kotabumi mengalami musibah patah tangan.
Media. www.netsembilan.com. Beserta Tim Dilapangan, Dengan mendatangi kediaman rumah Orang tua Siswa, RIYO NOPIANTO, yang beralamatkan di Jl, Impres Gg. Kurma. Rt,04. Rw,02, Kelurahan Kelapa Tujuh, Kecamatan Kotabumi Selatan. Kabupaten Lampung Utara.
Serta bertemu dengan kedua anak wanita, dan lelakinya
ALKOHAR SAPUTRA. Merupakan Siswa Sekolah SMP NEGERI 10 KOTABUMI. Menjelaskan Peristiwa Musibah yang terjadi di alaminya di sekolah pada saat jam pelajaran Olahraga di sekolah.
Menjelaskan. Pada saat pelajaran olah raga, disekolah, Dengan bermain Sepak Bola, di lapangan Sekolah, saat itu saya yang berbenturan dengan teman di lapangan dan terjatuh sehingga mengalami cidera, Patah pada tangan sebelah Kanan saya, terjadi pada Tanggal,17. April, 2025. Yang lalu, keterangan ALKOHAR SAPUTRA. Siswa Sekolah Kelas 02, SMP NEGERI 10 KOTABUMI.
Pada saat jam pelajaran Olahraga berlangsung Ibuk INDAH, selaku guru pengajar Olahraga, masih berada di are lapangan tempat tempat kami bermain sepak bola, yang setelah itu pergi meninggalkan lapangan kembali ke ruangan kantor Guru di sekolah. Ungkap, ALKOHAR SAPUTRA.
Waktu saya terjatuh merasakan sakit yang luar biyasa pada tangan kanan saya, dengan meminta bantuan teman untuk melaporkan apa yang saya rasakan pada pihak sekolah, atas kejadian itu, ALKOHAR SAPUTRA, di sarankan agar tangan saya di urut (pijat), dan menanyakan Apakah saya ada Kartu Jaminan Kesehatan BPJS, yang hanya ucapan, menyarankan tanpa ada tindakan pada saat itu, lalu saya di antarkan pulang kerumah diserahkan kepada Nenek saya, di Jl. Suka Makmur, Gg. Arjuna. Kelurahan Kelapa Tujuh, Kotabumi.
AMIRNA, Kakak wanitanya melihat kondisi tangan Adiknya Tak kunjung membaik, justru, menangis mengeluh tangan adiknya yang semakin merasa nyeri dan sakit, Amira, membawa adiknya Kerumah sakit RS. HANDAYANI KOTABUMI. Yang ternyata dari hasil pemeriksaan Dokter menyatakan tangan kanan adik saya patah, dengan 2 kali hasil ronsen di RS HANDAYANI KOYABUMI, yang harus mejalani perawatan serius dan di oprasi melalui pemasangan PEN pada tangan adik saya. Ujar Amira.
Atas musibah yang menimpa sang Anak di sekolah, RIO NOPIYANTO Menyampaikan, Jujur saya sangat kecewa kepada pihak sekolah, SMP NEGERI 10. KOTABUMI, Terlebih kepada
Oknum Kepala Sekolah, Ibu Risna Depi. Yang sebagai mana saya sebagai orang tua dari Siswa ALKOHAR SAPUTRA. Yang telah menitipkan anak saya di sekolah agara di didik dan di bekali ilmu dan wawasan pendidikan, yang menitipkannya sebagai mana mereka sebagai orang tua dari anak saya di sekolah, yang seharusnya sepenuhnya bertanggung jawab dan membawa anak saya ke rumah sakit sebagai upaya rasa pertanggung jawaban mereka, apa lagi kejadian itu terjadi pada saat aktifitas berlangsungnya Pelajaran Olahraga sekolah. Namun terkesan seolah lepas tangan melainkan justru sebaliknya, mengantarkan anak saya di kebalikan kepada pihak orang tua dalam ke adaan sakit, mengalami musibah patal yang cukup serius, patah pada tangan kanannya anak saya Alkohar Saputra. Ucap RIO NOPRIYANTO, Pada Awak Media.
Putus asa, luka yang mendalam dirasakan Alkohar Saputra. Siswa SMP NEGERI 10 KOTABUMI, dirinya dari kecil berniat, bercita - cita kelak setelah besar ingin menjadi Kapolri, yang gagah dan pemberani, Tapi tangan kana saya patah di operasi dengan di pasang PEN, musnahlah sudah cita - cita saya ingin jadi Kapolri, tingal kenangan. Dengan wajah kecewa,...
Rio Noprianto. Orang tua dari Alkohar Saputra, Berbulan anak saya merasakan sakit, terlebih mejalani perawatan serius di RS Handayani Kotabumi Oprasi Pemasangan PEN. Pada tangannya, Namun pihak sekolah seolah tidak memperdulikan, mengabaikan dan tidak menunjukan rasa keperdulian atas musibah yang terjadi menimpa kami kelurga, terlebih Sang Anak yang selalu merintih merasa nyeri dan sakit, mengelukan penderitaan di tangannya.
Pernah sekali mereka datang dan itupun karena anak wanita saya, yang datang kesekolah yang mengizinkan anak saya yang belom dapat beraktifitas belajar di sekolah pada saat itu, yang sampai pada detik ini jangankan lagi Guru Olahraga di sekolah, datang melihat membesuknya, menanyakan kabar kesehatan anak saya tidak, Bahkan Kepala Sekolah SMP NEGERI 10 KOTABUMI tidak tidak pernah sama sekali datang memperlihatkan rasa keperdulian tangung jawab Pihak Sekolah kepada Anak kami dan saya selaku orang tuannya.
Berharap kepada Instansi terkait Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Utara, Bapak SUKATNO,.SH.MH. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Utara, Dapat memberi teguran keras dan sangsi tegas, Kepada Oknum pihak Sekolah SMP NEGERI 10 KOTABUMI, yang Diduga Dampak atas Kelalaian pihak sekolah, sehingga mengalami musibah Siswa cidera dan patah Tangan kananya pada aktifitas jam pembelajaran Olahraga berlangsung di, SMP NEGERI 10. KOTABUMI, dan kurangnya pengawasan perhatian sekolah, dari bentuk Pertanggung Jawaban, akan keperdulian Rasa kemanusiaan pihak sekolah Kepada anak kami yang tertimpa Musibah, terkesan bungkam yang seolah lepas tangan. Unkap Rio Noprianto.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Oknum sekolah SMP NEGERI 10. KOTABUMI. Belom dapat di konfirmasi, Media www.netsembilan.com beserta tim akan mendatangi instansi terkait Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Utara, Guna meminta tanggapan, dan tindakan dinas akan rasa keperdulian, pertangungjawaban dunia pendidikan kepada Musibah Patah Tangan Alkohar Saputra. Siswa Murid Pelajar SMP NEGERI 10. KOTABUMI.
( Firman. NET9 & TIM. )

