Iklan

Iklan

BRIN, Wujudkan PKS Pengembangan Riset Mesin Teknologi Tepat Guna Pengolahan Sampah Domestik Skala Desa

klikindonesia
5 Jun 2024, 20:26 WIB Last Updated 2024-06-05T13:26:52Z

 

Subang-Humas BRIN. Masyarakat di Subang terutama di pedesaan dan daerah terpencil memiliki keterbatasan akses terhadap teknologi pengolahan sampah yang modern dan canggih, hal tersebut menyebabkan mereka kesulitan dalam mengolah sampah dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

Dengan mempertimbangkan; kondisi lokal, faktor-faktor seperti budaya, ekonomi, dan sosial, Teknologi Tepat Guna (TTG) pengolahan sampah domestik skala desa dianggap salah satu solusi yang tepat dalam menangani pengelolaan sampah karena mudah digunakan, hemat biaya, dan dapat diterapkan oleh masyarakat secara mandiri.


Mesin Termal Pemusnah Sampah (MTPS) yang dikembangkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) bersama dengan PT. Abasta Technology Aplications memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan dalam pemusnahan sampah domestik skala desa di Kabupaten Subang, sambut Achmat Sarifudin selaku Kepala PRTTG-BRIN pada pertemuan rapat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara kedua belah pihak yaitu PRTTG-BRIN dengan PT. Abasta Technology Aplications, BRIN Kawasan Sains Subang, Rabu (5/6).


Achmat menyampaikan, beberapa potensi pemanfaatan MTPS; 1. Pengurangan volume sampah: MTPS mampu memusnahkan sampah hingga 70-90%, sehingga dapat secara signifikan mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). 2. Konversi sampah menjadi energi: MTPS menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti pemanas air, pengering pakaian, atau bahkan untuk menghasilkan listrik. 3. Ramah lingkungan: MTPS tidak menghasilkan emisi gas berbahaya dan abu yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pupuk organik. 4. Memberdayakan masyarakat: MTPS dapat dioperasikan oleh masyarakat dengan pelatihan minimal, sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan ekonomi lokal. 5. Mendorong perilaku hidup bersih dan sehat: Keberadaan MTPS dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, pungkas Achmat.


Lebih lanjut Achmat sampaikan, bahwa maksud dan tujuan dari PKS PRTTG-BRIN dengan PT. Abasta adalah sebagai pedoman bagi PARA PIHAK untuk melaksanakan kegiatan pengembangan mesin TTG pengolah sampah domestik skala desa sesuai dengan ruang lingkup dalam perjanian, sedangkan tujuannya adalah untuk mensinergikan sumber daya dan kompetensi yang dimiliki oleh PARA PIHAK guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing untuk berkontribusi dalam pencapaian kondisi lingkungan yang bersih dan berkelanjutan, tandasnya.


Sebagai penutup Achmat menyampaikan bahwa core PRTG adalah riset di bidang pengembangan mesin/peralatan pertanian dan pangan, salah satu contohnya adalah  pembuatan MTPS tersebut telah berhasil dioperasikan, sebagai tindak lanjut implementasinya adalah terwujudnya penandatangan PKS antara PRTTG-BRIN dengan PT. Abasta Technology Aplications. Ia berharap periset PRTTG tetap bekerja, berinisiatif menerapkan TTG pengelolaan sampah yang dapat memberikan value untuk meningkatkan ekonomi bagi masyarakat, aktif mengadakan petemuan dalam penanganan pengelolaan sampah di Kabupaten Subang, tutup Achmat.


Sementara Suryanto Adi Surya selaku Direktur PT. Abasta Technology Aplications menyampaikan, rasa syukur dan berterimaksih atas terlaksananya kegiatan penandatanganan PKS antara PRTTG-BRIN dengan pihaknya. Ia menyampaikan kronologi secara singkat, dimana PT. Abasta telah mengikuti kegiatan lomba TTG tingkat Kabupaten, pada tahun 2021 PT. Abasta mendapatkan juara I inovasi dan pada tahun 2022 mendapatkan juara I unggulan, beranjak dari kegiatan tersebut maka ada ide untuk membuat MTPS skala desa, pungkas Suryanto.  

Suryanto katakan, saat ini masalah sampah di Kab. Subang sangat memprihatinkan, oleh karena itu kami mengadakan PKS dengan PRTTG-BRIN yang bertujuan agar dapat memanfaatkan MTPS skala desa untuk mengatasi masalah sampah di Kab. Subang, dengan terwujudnya PKS ini maka harapan kedepannya bisa mengatasi masalah sampah domestik di Kab. Subang. PKS ini out putnya bisa mendesains gambar dan skema alat dengan pihak PRTTG-BRIN, sehingga uji asap dapat lolos  sesuai standar dan peraturan, kata Suryanto.


Sebagai penutup Suryanto sampaikan, keberhasilan bukan hanya sekedar mendapatkan informasi terkait pemanfaatan TTG saja namun harus ada sampel implentasinya, ada legal formalnya dari pihak terkait, ada rundown dan programnya secara detail barulah dapat dipercaya oleh masyarakat”, tandasnya.

Arie Sudaryanto selaku periset utama hadir mewakili tim periset menyampaikan, bahwa awal riset yang digeluti tim periset PRTTG-BRIN dalam pengembangan Mesin Pemusnah Sampah (MPS100) dawali sejak tahun 2022, riset ini dilakukan untuk mencari solusi pemusnah sampah khususnya di wilayah Kabupaten Subang. Kedepan ada dua MPS yang akan dikembangkan yaitu MPS100 skala rumah tangga dan MTPS skala desa, pengembangan tersebut terkait energi dan otomatisasi. Program pengembangan dari sisi fungsi dan prototipe alat tersebut sudah selesai dan dapat dipake namun pengelolaannya belum siap, pungkas Arie.

Arie katakan bahwa program/kegiatan PKS antara PRTTG-BRIN dengan PT. Abasta akan diarahkan pada CSR dan pemerintah. Hasil PKS adalah prototipe yang dapat menciptakan branding, sementara pengujian menjadi tanggung jawab bersama, kata Arie.


Secara teknis ruang lingkup PKS ini Arie jelaskan, perjanjian ini meliputi; a. pengembangan riset MTPS domestik dan pemanfaatan kalor panas (waste to energy) untuk pengeringan produk pertanian pedesaan, b. pemanfaatan bersama sarana dan prasarana, laboratorium, fasilitas riset yang dimiliki PARA PIHAK sesuai dengan mekasnisme dan ketentuan yang berlaku, c. penyusunan draft dokumen intelektual dan publikasi ilmiah hasil kegiatan bersama, dan d. pemantauan, evaluasi, pelaporan kegiatan, jelas Arie. 

Hadir dalam rapat pertemuan penanda tanganan PKS tersebut; staf PT. Abasta (Alpian Nur Alam), Sekretaris Kepala DLH Kab. Subang (Asep Suryana), para perwakilan periset PRTTG-BRIN, tim Kerja Sama BRIN. (sp.ecp.da/da).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • BRIN, Wujudkan PKS Pengembangan Riset Mesin Teknologi Tepat Guna Pengolahan Sampah Domestik Skala Desa

Terkini

Iklan