Iklan

Iklan

Periset BRIN Geluti Inovasi Alat Tepat Guna Pada Diversifikasi Pangan Berbahan Lokal

klikindonesia
30 Apr 2024, 08:53 WIB Last Updated 2024-04-30T01:53:22Z
 

Subang-Humas BRIN. Pada era revolusi industri 4.0, diversifikasi pangan berbahan lokal menjadi suatu tuntutan dalam memenuhi kebutuhan pokok manusia yang esensial untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan, hal ini menjadi suatu tantangan bagi periset dalam menciptakan Teknologi Tepat Guna (TTG) dengan proses yang efisien dan efektif untuk membuat produk makanan yang aman, halal, bergizi dan mempunyai umur simpan yang panjang.

Hari Hariadi, periset madya pada Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG), Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP)-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyampaikan inovasi yang ia geluti selama ini terkait alat tepat guna dalam diversifikasi pangan berbahan lokal. Ia sampaikan sebagai contoh risetnya “bahwa dalam membuat suplement food, fortifikasi food, diversifikasi semua dalam bentuk bubuk yang berasal dari bahan baku lokal dan terbaru”, ungkap Hari pada HUT BRIN yang ke-3, (28/4).

Lebih lanjut Hari sampaikan, “Melalui pemanfaatan TTG, telah dilakukan pembuatan snackbar dengan penambahan ekstrak stevia dan ekstrak bunga telang, effervecent dengan ekstrak nanas dan ekstrak bunga telang. Effervecent dengan penambahan ekstrak ubi dan ekstrak stevia, pembuatan ekstrak sacha inchi menggunakan rotary vacuum dried sebagai teknologi tepat guna, pembuatan ekstrak durian menggunakan freeze dry dan membuat ekstrak lemon dengan menggunakan drum dry”, ungkap Hari.

Hari menjelaskan bila aktivitas terkait program tersebut menjadi penanggung jawab di rumah program ORPP. Sedangkan inovasi alat Vis-Nir kematangan dan roasting warna kopi juga eksternal dengan stakeholders masih berjalan untuk tahun kedua. Membuat dan mengoptimalkan proses  mesin pengering tepat guna untuk bahan baku pertanian yang mudah rusak dengan teknologi tepat guna yang mudah diaplikasikan kepada masyarakat.

“Tak hanya berbagai inovasi, kolaborasi dengan stakeholders berjalan sangat baik. Pada tahun ke-3 BRINteraksi  sudah meluluskan sekitar 23 mahasiswa S1, dan 3 mahasiswa S2, serta stakeholders memberikan biaya riset dan publikasi secara penuh”, jelas Hari.

Sebagai penutup Hari katakan, upaya yang dia lakukan untuk berinovasi secara terus-menerus yaitu melakukan riset pada diversifikasi pangan berbahan lokal hingga dapat membuahkan hasil yaitu; empat paten alat tepat guna yang sudah terlisensi, satu lisensi dalam proses, dan satu rotary dryer untuk madu yang sedang proses riset. 

“Saya mengucapkan, Alhamdulillah pada perayaan puncak 3 Tahun BRINteraksi mendapatkan hadiah namun bukan dalam bentuk Elsa”, kata Hari.

Hari mendapatkan penghargaan sebagai salah satu periset berkinerja tinggi. Upaya kerja keras yang ia geluti kiranya dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi periset-periset di lingkungan BRIN, harapnya pula agar dapat mengangkat potensi sumber daya lokal dalam memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. (sp)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Periset BRIN Geluti Inovasi Alat Tepat Guna Pada Diversifikasi Pangan Berbahan Lokal

Terkini

Iklan