Laporan: Ben
NETSEMBILAN COM.Cianjur, Siklus iklim harga bahan bangunan sebulan kebelakang ini mengalami kenaikan yang meroket,tentu membuat para pengusaha bahan bangunan, di buat bingung dengan kejadian ini,salah satu nya TB.Putra Tunggal jaya pemilik H.Bunyamin Bazari, yang toko bahan bangunan nya berlokasi di jalan Arwinda KM 10 Jamali, Desa Jamali, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur.
Efek domino naik nya harga bahan bangunan ini tak lepas dari krusial naik nya bahan baku dari pabrik yang masih menggantungkan berkiblat pada dolar US.
H.Bunyamin Bazari memaparkan kepada Net9com harga semen dalam kurun waktu sebulan kebelakang sudah mengalami 3 kali kenaikan harga,sehingga para pengusaha bahan bangunan harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan,tentu saja ini membuat pelanggan bingung dengan berubah-ubah nya price list harga.
Untuk menyikapi menghadapi badai harga yang ada H.Bunyamin pun bertahan dan sambil melihat pergerakan market, " kita untuk sekarang ini susah untuk mengambil cuan( untung).untung tipis yang penting bertahan dulu.
Dari berbagai merk semen yang ada di jual H.Bunyamin lebih fokus ke merk semen milik BUMN,kenapa? Ya itu semua ada alasan nya,karna saya fokus di merk semen BUMN ini agar membantu rotasi perkonomian dari perusahaan milik negara ini,secara tidak langsung H.Bunyamin ini mencintai produk indonesia.yang di mana pasar bebas sudah mendompleng masuk ke Indonesia sejak 10 tahun kebelakang ini.
Belum lagi di rong-rong harga besi behel yang masih berkiblat produsen nya kepada dolar, sudah tidak aneh harga besi naik turun, dan untuk sekarang besi naik yang di titik tertinggi. tidak ada nya regulasi alternatif kita yang selalu tergantung kepada dolar.
Untuk keadaan ini H.Bunyamin mengucapkan harus banyak bersabar karna untuk menaikan harga buat mendapatkan untung 2 ribu / sak pun sulit terpaksa mengikuti arus dulu,yang penting perputaran cepat biar pun cuan tipis.
Memang pasca pandemi ini yang sudah 2 tahun lama nya, menggoyang semua lini tatanan kehidupan dampak yang lebih terasa ya sektor ekonomi pungkasnya di akhir wawancara kepada Net9com.