Iklan


 

Iklan

Pembangunan Workshop BLK Yayasan Anwariyah Di Desa Cihanjawar Sukajaga Diduga Dimonopoli Oknum Yang Tidak Bertanggung Jawab

klikindonesia
28 Okt 2020, 13:33 WIB Last Updated 2020-10-28T06:33:44Z

NETSEMBILAN.COM- PURWAKARTA- Dalam rangka meningkatkan kwalitas pendidikan dikalangan masyarakat, khususnya pada sarana keagamaan, pemerintah Pusat menggelontorkan anggaran melalui bantuan pembangunan workshop Balai Latihan Kerja (BLK) di 1.000 Pondok Pesantren yang ada di Indonesia, adapun anggaran tersebut direalisasikan melalui Kementerian Ketenagakerjaan (KEMNAKER) dengan anggara Rp 1 Miliar/pondok Pesantren, dana tersebut mencakup pembangunan gedung workshop, peralatan lengkap untuk satu kejuruan, bantuan operasional kelembagaan, dan subsidi program pelatihan.


Salah satu penerima bantuan tersebut adalah Yayasan Anwariyah sukajaga yang beralamat di kampung cihanjawar blok batu Rt. 002/001 Desa cihanjawar Kecamatan bojong Kabupaten purwakarta provinsi Jawa barat, namun pada pelaksanaannya diduga dimonopoli oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Informasi yang didapat awak media dilapangan dari keterangan beberapa masyarakat, bahwa pada pembangunan workshop BLK komunitas yang ada di kampung cihanjawar blok batu RT 02 RT 01 desa cihanjawar di duga syarat dengan korupsi karena dari anggaran keseluruhan yang diterima oleh Yayasan tersebut sebesar Rp. 500.000.000, yang terserap pada pekerjaan hanya sekitar 45% saja, karena dari sebelum pelaksanaan pembangunan pun anggaran yang diterima sudah tercecer gak karuan, dari mulai penyisihan uang komitmen hingga uang kopi ketua panitia dan lain lain, yang sudah di rinci oleh pelaksana.


Salah seorang warga berinisial (AP) menjelaskan, “Dana bantuan tersebut katanya terealisasi sebesar Rp. 500.000.000 Namun yang direalisasikan pada pembangunan sekitar Rp. 350.000.000, karena dari awal pencarian saja sudah dirincikan porsi-porsi pengeluaran yang diluar keperuntukannya, diantaranya uang komitmen sebesar 30% dari jumah anggaran, uang LPJ sebesar 5%, dan uang kopi sebesar Rp. 150.000.000.-

“Coba bayangkan kalau dihitung dari Anggaran yang diterima sebesar Rp. 500.000.000 Jelas uang komitmen saja sudah Rp.150.000.000, uang untuk LPJ dan lain lain kalau 5% berarti Rp. 350.000.000, yang anehnya lagi Ustadz Riyan selaku ketua panitia pelaksana meminta dianggarkan juga sebesar Rp. 150.000.000 dengan alasan untuk uang kopi, kalau uang kopi sebesar itu bisa kita hitung berapa ribu gelas kopi yang didapat, terus pertanggungjawaban pembangunan mau seperti apa dengan anggaran sisa bancakan tersebut, “Jelasnya sambil geleng kepala.

Hasil pantauan awak media dilapangan, pada pelaksanaan pembangunan workshop BLK komunitas tersebut juga diduga dikerjakan asal asalan dan tidak sesuai spesifikasi kerangka acuan kerja ( KAK ) yang sudah ditetapkan, yang mana didapati item material bangunan yang tidak sesuai RAB, diantaranya pada pembesian bangunan yang seharusnya menggunakan besi diameter 12 mm menggunakan besi berdiameter 9.3 , besi berdiameter 10mm menggunakan besi berdiameter 6,6mm, dan besi berdiameter 8mm menggunakan besi berdiameter 5,9mm, dan material Seperti Semen pun memakai semen Merk Rajawali Semen murah bukan merk tiga roda sesuai RAB awal, sehingga secara kajian teknik dengan mengurangi kuantitas dan kualitas bangunan yang dikerjakan, sehingga apapun bentuknya tentunya sudah mengarah kepada melawan hukum yakni tindak pidana korupsi.

Ustad Riyan selaku ketua panitia pelaksanaan pembangunan saat dikonfimasi awak media mengatakan "Bahwa anggaran yang diterimanya bukan 1 Miliar, melainkan hanya sebesar Rp. 500.000.000 yang keperuntukannya untuk pembangunan worlshop BLK, adapun perlengkapan dan lainnya saya tidak nangani, karena uang yang saya terima cuma Rp. 500.000.000, itupun dengan pencairan dua termin dihitung dari progres bangunan", ucapnya.

Riyan juga menambahlan "Bahwa tidak dibenarkan dengan adanya pemotongan anggaran Rp. 150.000.000 untuk uang kopi dan uang transportasi pengurusan dan untuk koordinasi dan lain lain, maupun pemotongan anggaran 30% untuk komitmen, karena secara real bahwa anggaran yang saya terima sesuai Dengan jumlah pagu anggaran, adapun tentang bahan material yang tidak sesuai, saya akui ada kesalahan pembelian, yang seharusnya menggunakan besi 12mm namun saya menggunakan besi berukuran 10mm, dan semen pun seharusnya memakai tiga roda kami pakai semen rajawali namun semua itu akan saya ganti", Paparnya.

Masih menurut Riyan pada pembangunan workshop tersebut mengatakan bahwa anggaran yang sebenarnya adalah Rp. 850.000.000 tapi keperuntukannya yaitu untuk pembangunan Yayasan BLK sebesar Rp. 500.000.000 dan untuk perlengkapan pengadaan komputer,laptop dan lain lain sebesar Rp. 350.000.000", tutupnya kepada awak media Rakyatsimpatiindonesia.com, jumat (01/10/2020).

Berdasarkan keterangan yang dilansir, tentunya jumlah bantuan yang dikucurkan pada program pembangunan workshop di yayasan anwariyah sukajaga tersebut sangatlah simpang siur, maka dari itu kepada pihak terkait baik pihak kejaksaan maupun kepolisian untuk segera menindaklanjuti dan turun secara langsung ke lokasi demi mengkroscek pembangunan BLK yang ada di desa cihanjawar tersebut yang sedang berlangsung agar tidak terjadi suatu tindakan penyelewengan anggaran Pemerintah yang mana dapat merugikan Negara.


Laporan : (P.toto.N)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Pembangunan Workshop BLK Yayasan Anwariyah Di Desa Cihanjawar Sukajaga Diduga Dimonopoli Oknum Yang Tidak Bertanggung Jawab

Iklan


Terkini

Iklan