NETSEMBILAN.COM – Pilpres negara adidaya Amerika Serikat (AS) tinggal berapa pekan. Saat kini sang petahana Donald Trump kalah dalam polling dan survei dari jagoan partai Demokrat Joe Biden.
Menurut pakar politik Internasional dn peneliti politik AS, Jerry Massie foreign policy strategy and political foreign strategy AS bisa menguntungkan partai Grand Old Party (GOP) Republik terutama membuka hubungan Israel, Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Belum lagi kata Jerry, lobi ke Indonesia dengan penjualan pesawat super canggih F-35. Saat ini Prabowo berada di negeri Paman Sam bertemu dengan Menhan AS Jan Esper. Jadi Asia Pasific menjadi prioritas politik luar negeri mereka.
“Nah, dengan isu virus corona yang akan dikeluakan Donald Trump ini akan menarik dukungan. Untuk kulit hitam barangkali kasus George Floyd punya pengaruh tapi tak terlalu besar,” kata dia.
Pasalnya, Trump punya Ben Carlson serta Jenderal Charles Q Brown Jr yang diangkat Trump menjabat Kepala Angkata Udara kulit hitam pertama dalam sejarah.
“Trump saya prediksi akan unggul dalam ekonomi memang kembali lebih kuat dari Powell dan banyak prediksi ekonom. Barangali akibat Pandemi Corona lebih dari 22 juta lapangan pekerjaan hilang. Tapi 10,6 juta lapangan pekerjaan telah dibuka kembali,” ucapnya.
Begitu pula tutur Jerry, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) AS, diperkirakan akan rebound tajam setelah jatuh cukup dalam. Pada kuartal II-2020 secara kuartalan PDB AS terkontraksi -31,7%. The Fed memprediksi PDB AS akan melonjak pada tingkat tahunan dan penyesuaian musiman 32% di kuartal.
Pada kuartal I 2019 ekonomi AS tumbuh 3,2 persen ini jaminan bagi Trump. Bahkan angka penganguran yang dicetak Trump 3,6 persen terendah salam 50 tahun sejarah Amerika.
“Memang isu ekonomi menjadi the most important things atau bagian penting dalam setiap kampanye. Kalau dimainkan isu pandemi, semua negara terkena getahnya bukan saja AS. Jadi jika diserang isu ini bisa ditangkal dengan jawaban Trump soal vaksin corona,” jelasnya.
Disamping iti Jerry menilai Trump tak tak terlalu bernafsu menang di popular votes tapi dia mengejar kemenangan di electoral votes state by state atau electoral college. Kerena kemenangan ini yang akan membawa capres duduk di White House.
“Saya prediksi Trump akan diserang lewat isu imigrasi, kesehatan, perubahan iklim bahkan penggunaan senjata api. Isu-isu klasik ini menjadi kekuatan Demokrat yang berusaha merebut kemenangan. Saya percaya Trump mampu merebut 270 Electoral votes, pada pilpres 2016 silam dia kalah 2 juta untuk popular votes tapi bisa menang dari Hillary Clinton,” ujarnya. ( Cox )
