 |
| Ilustrasi |
NET9- Bantuan untuk rakyat miskin agar mempunyai rumah layak huni pada program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan Program Bedah Rumah disinyalir ada permainan harga satuan barang material dalam Pelaksanaan dua program yang sumber dana dari APBN dan APBD di Kabupaten Tulang Bawang. Selasa (22/09/2020).
Salah seorang penerima bantuan ini mengatakan, masyarakat pernah di kumpulkan di kelurahan untuk musyawarah harga barang,tetapi pada saat itu,,team fasilitator sudah membawa list harga satuan barang matrial yang jauh diatas harga pasaran,bahkan pada saat itu ada masyarakat yang protes karena harga satuan yang tinggi tetapi mereka tidak memperdulikannya.
"Kami pernah musyawarah di kelurahan,tapi waktu itu team fasilitator sudah bawa List harga satuan barang,waktu itu z ada yang protes karena harga satuan jauh diatas harga pasaran,tetap mereka tidak perduli."ucap salah seorang penerima inisial J karena tidak ingin namanya dipublikasikan.
Dalam daftar satuan harga barang material penerima BSPS dan bedah rumah di indikasi Syarat permainan harga pasalnya dalam daftar jumlah harga satuan sangat jauh dari harga di Toko-Toko yang berada di Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulangbawang dalam harga satuan batu Bata yang dalam daftar lis yang di berikan oleh Tim Pasilitator BSPS dan Bedah Rumah sangat jauh berbeda di pasaran misalnya Harga material batu bata satuan 700 rupiah, genteng satu buah Rp.1.500,Semen Rp.60.000 dll.
Dugaan ini diperkuat oleh penelusuran Team dari beberapa media di toko penyuplai matrial untuk wilayah menggala yang yang berdomisili kampung Tua Blok C dan Saat di konfirmasi pemilik Toko mengatakan harga satuan bahan material yang dijual ke Penerima Bantuan berdasarkan Lis harga dari team fasilitator.
"Aku di suruh jalankan ya aku jalani, harga semen 60.000, batu bata 700, tapi aku jual jauh lah di bawah itu semiring miringnya hahaha yg penting orangnya jgan miring, itu kerjaan kelompok atau permainan orang itu saya gak tau,, data yang di mainkan sayakan tidak tau, hahhaha... harga yang mereka kasih sesuai dengan Lis yang mereka kasihkan sama aku, dana masuk rekening kita, udah itu dibagikan duluan dgn orang itu, itu yang saya bilang di peras sama orang itu, kalo aku tau duluan dari awal aku gak mau, ya minta bagi lah dgn orang itu sama si Hapis, si Robi, ambril, hahhaha...", Ucapnya sambil tertawa
Ketika awak media ingin mengkomfirmasi masalah ini ke dinas terkait,Kabid yang membidangi tidak berada di kantor, dihubungi via telepon seluler tidak mau diangkat.
Laporan Team
